Camat Legok Minta Jalur Alternatif Rumpin Dibuka

Ramzy
27 Nov 2018 15:39
2 menit membaca

TANGERANG – Resah karena jalan rusak akibat dilalui truk, puluhan masyarakat dua kecamatan, yakni Pagedangan dan Legok, Kabupaten Tangerang, menggelar unjuk rasa di Jalan Raya Legok-Parung, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Selasa (27/11/2018). Mereka menuntut pembuatan jalan khusus truk.

Aksi itu mendapat dukungan dari Camat Legok, Nurhalim. Ia mengatakan, apa yang dilakukan warga ini merupakan aksi murni dari warga yang ingin adanya batas jam operasional truk-truk besar.

“Ini merupakan aksi murni dari masyarakat yang ingin jalannya bebas dari truk, yang sering menyebabkan banyaknya kecelakaan,” ungkapnya di lokasi aksi unjuk rasa warga, Selasa (27/11/2018).

Baca Juga : Tuntut Pemerintah Tertibkan Truk, Masyarakat Tangerang Blokir Jalan dan Bakar Ban

Ia meminta pemerintah pusat untuk segera menjembatani antara Pemprov Banten dan Jawa Barat. Menurutnya, jalur alternatif Rumpin, Bogor untuk kembali dibuka agar truk-truk besar melintasi jalur tersebut.

“Saya mendukung jalur alternatif Rumpin untuk dibuka kembali,” ungkapnya.

Sementara itu, Korlap Aksi Dudun Abdulsallam mengatakan, dirinya menuntut aparat berwenang untuk melakukan pengawasan ketat terhadap volume muatan truk angkutan tambang yang berlebihan dan keberadaan sopir di bawah umur.

“Di antaranya larangan truk tronton bermuatan hasil tambang melintasi jalan yang sedang dalam perbaikan. Saat ini, peraturan itu banyak dilanggar. Akibatnya banyak jalan baru mulai retak dan patah, jadi dana perbaikan jalan sebesar Rp 155 miliar bisa menjadi sia-sia,” katanya.

Unjuk rasa seperti ini sudah kerap dilakukan masyarakat sekitar karena jalan rusak dilalui truk tanah. Seperti di Jalan Raya Legok-Parungpanjang yang berulang kali hancur. Masyarakat sudah lebih dari tiga kali melakukan unjuk rasa.(zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan