Minggu Pagi, Helldy Mendadak Sidak Pasar Kranggot yang Semrawut

2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Tata kelola pemerintahan Kota Cilegon bukan hanya buruk pada sisi pembangunan infrastruktur, melainkan juga tata kelola pasarnya. Contohnya adalah Pasar Kranggot. Demikian disampaikan Eddy Jhon, salah seorang warga warga Cilegon yang gencar mengkritisi pembangunan dan kinerja OPD Kota Cilegon, terutama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag).

Eddy menilai, tata kelola Pasar Kranggot jauh dari harapan tertib, jika OPD yang mestinya betanggung jawab justru menganggap semua persoalan sepele.

“Tugas kepala daerah yang paling utama bukan membenahi fisik atau membenahi lapangan, tetapi pola pikir di dalam pemerintahannya, seperti yang digaungkan bahwa PNS itu pelayan rakyat,” katanya, Minggu (14 Maret 2021).

Ia menegaskan, sampai kapan pun Kota Cilegon akan acak-acakan penataannya apabila SDM yang ada tidak dirombak karena, menurutnya, banyak pejabat yang tidak berkompeten di bidangnya.

“Kalau pejabat punya skil di bidangnya, bukan karena kepentingan kedekatan atau saudara, pastinya Kota Industri ini tidak menjadi Kota Pengangguran, Kota Banjir, Kota Miras, Kota Sampah, dan Kota Gelap Kalau Malam,” tandasnya.

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian pun mendadak meninjau Pasar Kranggot tanpa pengawalan ajudan, melainkan hanya ditemani istrinya sambil berbelanja di pasar tersebut.

Ia memposting semrawutnya tata kelola Pasar Kranggot yang diklaim sebagai pasar terbesar se-Asia Tenggara itu dan mengungkapkan perlunya penataan ulang pasar.

“Saya berada di Pasar Kranggot pagi-pagi melihat semrawutnya Pasar Kranggot,” katanya, melalui video yang ia unggah.

Helldy juga mendapat laporan bahwa bukan hanya para pedagangnya yang semrawut, melainkan juga banyak area yang mestinya digunakan untuk berjualan justru digunakan sebagai lahan parkir.

Meski demikian, belum jelas apa yang akan dilakukan Wali Kota Cilegon yang baru menjabat sekita 15 hari itu. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan