Pasar Kranggot Ditertibkan, Satpol PP Minta Disperindag Jaga Komitmen

2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Satuan Polisi Pamong Praja melalukan penertiban pedagang Pasar Kranggot paska beredarnya video Wali Kota Cilegon terkait semrawutnya kondisi pasar, Kamis (18 Maret 2021). Tampak pintu keluar masuk pasar mulai lengang, hanya bagian tengah menuju Kantor UPT tidak tersentuh.

“Tugas kami Pol PP Dinas eksekusi sudah selesai. Bagian tengah menuju kantor UPT belum boleh sama unsur Indag. Untuk tahu alasannya, silahkan tanya Indag,” kata Sekretaris Dinas Pol PP Sukroni.

Jalur menuju kantor UPT belum ditertibkan (Wawan Kurnaidi /SuaraBantenNews)

Tampak kondisi pintu keluar – masuk Pasar Kranggot sudah mulai lengang.

Sukroni, Sekretaris Dinas Pol PP Cilegon mengatakan, penertiban dilakukan sejak Senin (14 Maret 2021) sebagai tindak lanjut sidak Wali Kota ke Pasar Kranggot.

Sebetulnya, lanjut Sukroni, penertiban kerap dilakukan. Namun pedagang kembali menempati tempat berjualan yang dilarang. Tak ayal terjadi kucing-kucingan.

“Tentu ini perlu komitmen serius dari semua OPD terkait. Utamanya yang punya wilayah yaitu Disperindag.”ujarnya.

Ia memaparkan, keseriusan UPT Pasar untuk menjaga konsistensi paska penertiban, perlu dijaga dan jangan sampai terulang kembali.

Pasar kata dia memiliki aturan, sepeti adanya hanggar untuk pedagang. Pedagang emprakan juga ada tempatnya. Jadi, jika ada pedagang yang berjualan bukan pada tempatnya, maka jangan dibiarkan atau retribusinya ditarik oleh petugas Salar. Hal itu akan membuat mereka (pedagang) merasa tempat tersebut legal dan aman untuk berjualan.

Saat ini, kondisi pintu keluar-masuk depan Pasar Kranggot sudah mulai normal. Terminal Pasar sudah bersih, hanya tinggal bagian tengah menuju jalur masuk kantor UPT Pasar, karena kata dia, unsur Indag melarangnya.

“Pol PP adalah dinas eksekusi, tugas kita sudah selesai. Disperindag yang punya wilayah, Jadi yang mengarah ke Kantor UPT belum boleh ditertibkan, silahkan tanya Dinas?” tandasnya.

Terpantau, jalur menuju Kantor UPT Pasar Kranggot sempit karena banyaknya pedagang yang memakan badan jalan. Anehnya, auning di lokasi itu dibangun saat penertiban berlangsung pada tahun lalu, padahal tempat tersebut juga menjadi sumber kemacetan. (Wawan)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan