Analisis Balai Besar Wilayah II BMKG: Cuaca Ekstrem Sebabkan Banjir di Ciledug

3 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — BMKG pada Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II menganalisis penyebab terjadinya banjir, akibat cuaca ekstrem di wilayah Ciledug, Kota Tangerang pada hari Minggu, 07 November 2021.

Sejak siang hingga sore hari hujan yang turun
mengakibatkan genangan air di sejumlah titik, dan banjir mencapai ketinggian 30-40 cm. Akibat dari banjir ini menyebabkan lalu lintas tidak dapat di lewati oleh kendaraan bermotor maupun kendaraan roda empat.

Dari analisis meteorologi, jika dilihat dari suhu muka laut, di sekitar perairan Banten pada tanggal 06 November 2021 berkisar antara 29˚C hingga 30˚C (Gb.1.a). Anomali suhu muka laut berkisar antara 1.5˚C hingga +4.0˚C terhadap normalnya (Gb.1.b).

Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi suhu muka laut sangat hangat dari kondisi normal, yang mengindikasikan adanya kondisi yang
mendukung tersedianya pasokan uap air di perairan Banten, sehingga sangat mendukung untuk terjadinya pertumbuhan awan konvektif di wilayah Banten.

Sedangkan dari indikator pola tekanan dan
angin, peta angin gradien tanggal 07 November 2021 jam 00 UTC secara umum angin bertiup dari Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan berkisar 10–15 knots.

Selain itu terdapat SHEAR (daerah belokan angin) di wilayah Provinsi Banten yang dapat menyebabkan berkumpulnya awan-awan
konvektif (Gb.2). dan juga terdapat LOW di sebelah barat bagian Sumatera. Hal ini menyebabkan adanya pertemuan angin yang memerikan pengaruh terhadap potensi
pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten.

“Nah dari indikator Gelombang Atmosfer, Gelombang tropis pada tanggal 06 November 2021 (Gb.3) menunjukkan adanya LOW di wilayah Banten. Sedangkan MJO berada pada fase 4 (Maritime Continent) yang mana
berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan,” ujar Sub Koordinator Pelayanan Jasa Balai Besar Wilayah II BMKG, Fitri Afiadi dalam keterangan tertulis yang diterima Suarabantennews.com, Senin (8/11/2021).

Dilanjutkannya, jika dilihat dari kelembapan
udara, pada tanggal 07 November 2021(Gb.4), terlihat pada lapisan 850 mb jam 00 UTC nilainya mencapai 80- 100 persen, dan pada lapisan 700 mb jam 00 UTC nilainya mencapai 70 – 100 persen.

Berdasarkan data kelembapan udara pada lapisan bawah hingga menengah menunjukan bahwa wilayah Banten kondisi udaranya basah.

Sedangkan dilihat dari indikator Citra Radar cuaca, nampak citra radar cuaca (Gb.6), terpantau telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kota
Tangerang. Hujan sedang hingga lebat mulai terjadi sejak jam 12.00 WIB. Intensitas hujan mulai menurun pada pukul 16.00
WIB dan berlanjut hujan ringan.

“Kesimpulannya, kejadian banjir di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang disebabkan oleh hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang terjadi pada siang hingga sore hari. Curah hujan tinggi dipicu oleh suhu muka laut yang hangat, adanya shear dan low di
sebelah Barat Pulau Sumatera, dan didukung dengan kondisi udara yang cukup basah pada lapisan menengah hingga atas,” pungkas Fitri Afiadi. (hrs)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan