banner 468x60 banner 468x60

Para Ahli Khawatir Virus Nipah Jadi Pendemi Baru

2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Sejumlah ahli mengkhawatirkan virus nipah bakal menjadi pandemi baru di Asia setelah covid-19. Virus ini pertama kali dideteksi dan diisolasi di Malaysia pada 1999, sebagaimana dilansir CNN Indonesia.com.

Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menjelaskan bahwa virus nipah sangat cepat menular dan penyebarannya melibatkan babi dan kelelawar buah. Angka kematian akibat virus ini berkisar antara 40-75% dan belum ditemukan vaksin untuk mengatasinya.

“Kalau dilihat dari penularannya yang begitu cepat, virus nipah bisa jadi pandemi baru ” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Dokter Hendra Tarmidzi kepada SuaraBantenNews, Kamis, 28 Januari 2021.

Berita Banten, Berita Banten Terbaru, Berita Banten Hari Ini, Berita Serang, Berita Serang Terbaru, Berita Serang Hari Ini, Berita virus nipah di Indonesia, Berita pandemi baru: Para Ahli Khawatir Virus Nipah Jadi Pendemi Baru

Dokter Hendra Tarmidzi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Tangerang (Restu Bambang/Suarabantennews)

Hendra mengatakan, di Kabupaten Tangerang masih belum bisa diketahui keberadaannya sebab belum ada laporan tentang virus nipah. Walaupun ada gejala yang mirip virus ini, belum bisa dipastikan secara benar keberadaannya.

Menurutnya, virus nipah ini sama dengan virus biasa yang bisa menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan, seperti batuk, flu, dan sebagainya, bahkan mirip dengan penyakit yang diakibatkan virus influenza, DBD, dan cikungunya.

“Dari pemerintah pusat belum ada informasi tentang virus nipah ini,” ungkapnya.

Ia mengatakan, masyarakat juga harus hati-hati. Jika pandemi virus Nipah memang terjadi di Indonesia tentu sangat mengkhawatirkan dan tenaga kesehatan pun pasti akan kewalahan. Karena itu, masyarakat tentu harus bisa menjaga diri jika virus ini muncul di Indonesia. Gejalanya sangat mirip dengan gejala akibat virus lainnya sehingga sangat sulit dibedakan. Bisa dibedakan hanya jika dilihat dari hasil laboratorium.

“Sama halnya dengan virus corona dan virus lainnya, tidak bisa dibedakan. Tentunya harus harus ada swab-PCR dulu, baru bisa diketahui,” jelasnya.

Hendra pun mengimbau masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menerapkan 4-M, karena pola hidup dengan 4-M juga dapat mencegah penularan virus nipah.

“Belum pasti virus ini bisa menular kepada manusia. Tapi, kalau bermutasi, pasti bisa menular antarmanusia,” jelasnya.

Ia juga memaparkan, masyarakat Kabupaten Tangerang khususnya jangan khawatir untuk saat ini sebab belum ada laporan penemuan virus nipah ini di Kabupaten Tangerang, bahkan di Indonesia pun masih belum diketahui paparannya. (Restu/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan