banner 468x60 banner 468x60

Penyintas Covid-19: Sempat Tak Berdaya, Hingga Dinyatakan Sembuh

3 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Salah seorang penyintas covid-19, Ratnawati, mengaku tak percaya mampu melawan virus ganas covid-19 yang bersarang di tubuhnya. Kondisi tubuh Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang itu sempat melemah, lalu berangsur membaik setelah menjalani perawatan selama 13 hari.

Ratna mengatakan, kejadian itu berawal saat dia melakukan tes swab di salah satu rumah sakit di Jakarta dengan hasil positif. Setelahnya, kata Ratna, seluruh anggota keluarga dan beberapa orang yang berada di rumahnya pun ikut menjalani tes swab. Tak hanya Ratna, delapan orang ikut terpapar covid-19, yaitu mertua, suami, sopir, pembantu, dan ketiga orang anaknya.

“Saya yang paling parah dari mereka semua karena memang saya memiliki penyakit penyerta. Saya hanya bisa berdoa dan pasrah,” ujar Ratna kepada SuaraBantenNews, Selasa, 9 Februari 2021.

“Tapi, beruntungnya mereka gak terlalu parah, bahkan suami saya hanya menjalani perawatan selama 5 hari dan sudah dinyatakan negatif,” lanjutnya.

Ratna mengatakan, sejak dinyatakan positif pada 24 Januari 2021, Ratna menjalani perawatan intensif selama 13 hari di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan. Selama masa perawatan itu ia ditangani oleh kakak iparnya yang sudah berpengalaman menangani kasus covid-19, yaitu dr. Sidharma Husada, dan beberapa dokter spesialis yang secara intensif memantau kondisi kesehatannya.

“Saya sempat disuntik insulin sebanyak tiga kali untuk menurunkan kadar gula darah,” jelasnya.

Selain itu, kata Ratna, saat pertama kali dinyatakan positif, dia merasa kesulitan bernapas, tubuhnya terasa lemas tak berdaya, batuk kering dan sakit, bahkan nafsu makan pun cenderung berkurang.

“Oleh karena itu, di masa perawatan saya paling banyak makan buah-buahan,” jelasnya.

Ratna melanjutkan, kondisinya semakin membaik usai mendapat layanan terapi plasma konvalesen. Dua kantong plasma konvalesen diberikan ke tubuh Ratna dalam upaya membantu proses penyembuhan. Kendati demikian, usai menjalani terapi plasma konvalesen dan kondisi tubuhnya sedikit mulai segar, dia berolahraga ringan dengan menggerakkan beberapa anggota tubuh.

Setelah itu, Ratna pun dikejutkan oleh kondisi tubuhnya yang menggigil, mual, dan tidak bisa mengingat apa pun, seperti halnya orang yang mengalami masa kritis. Kondisi tersebut dia alami selama sekitar satu jam.

“Saya merasa tak ada kekuatan selain dari Allah. Itu benar terjadi dan lambat laun kondisi tubuh, alhamdulillah, mulai membaik,” jelasnya.

Di hari ke 13, Ratna dinyatakan negatif covid-19 dan akhirnya diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri di rumah bersama keluarga.

“Saya memang sudah pasrah. Alhamdulillah, Allah memberikan saya kesempatan. Kesempatan ini tentu tidak akan saya sia-siakan untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak,” tandasnya.

Ratna juga sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan Pemerintah Kabupaten Tangerang, seperti Dinkes Kabupaten Tangerang, Puskesmas Bojong Nangka, dan  BPBD Kabupaten Tangerang yang dengan cepat, sigap, dan tanggap menangani positif covid-19 yang menimpanya dan keluarganya.

“Saat dinyatakan covid-19, anak-anak saya langsung ditangani dengan dirawat di Hotel Yasmin selama 11 hari. Saya ucapkan terimakasih kepada semuanya pihak atas support dan perhatiannya,” ujar Ratna.

Ratna pun berharap, semoga masyarakat yang terpapar covid-19 bisa segera pulih dan diangkat penyakitnya. Selain itu, masyarakat juga perlu menjaga dan meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan covid-19 karena mencegah lebih baik dari mengobati. (Restu/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan