Pemkab Tangerang Sempat Cegah Timbulnya Kerumunan di Ponpes Al Istiqlaliyyah Cilongok

Ramzy
30 Nov 2020 17:28
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Kerumunan jemaah Haul Tuan Syekh Abdul Qodir Jaelani yang dilaksanakan di Ponpes Al Istiqlaliyyah Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Pemkab Tangerang mengaku telah berupaya melakukan pencegahan sejak sekitar satu bulan yang lalu.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, Haul Syekh Abdul Qodir Jaelani yang telah berlangsung kemarin, pihaknya telah melakukan peringatan dini sejak jauh-jauh hari. Pertama ada surat undangan dari panitia penyelenggara yang berisi mengundang Bupati Tangerang dan Gubernur Banten selaku pimpinan daerah.

“Saat mendengar kabar tersebut, kita menyuguhkan dua pilihan kepada panitia. Antara Haul ditunda atau dibatasi, panitia memilih untuk dibatasi,” ungkapnya saat konferensi pers bersama awak media di Ruang Rapat Wareng, Gedung Sekda Kabupaten Tangerang, Senin, 30 November 2020.

Kendati demikian, kata Zaki, pihaknya masih berusaha membujuk panitia agar menangguhkan haul yang dilaksanakan pada Minggu, 29 November 2020 kemarin. Namun, lanjut Zaki, akhirnya opsi yang diterima yakni haul tetap berlanjut namun dibatasi hanya untuk santri yang berada di dalam pondok pesantren, beserta keluarga besar dari Ponpes Al Istiqlaliyyah Cilongok.

“Atas informasi tersebut kami langsung memanggil seluruh camat, untuk secara verbal menginformasikan kepada seluruh pemuka agama dan masyarakat agar menghadiri acara haul,” ujarnya.

Apabila ingin menyaksikan, kata Zaki, masyarakat boleh melihat acara di media televisi lokal dan live streaming YouTube. Pihaknya pun memerintahkan kepada seluruh camat untuk membuat spanduk atau baliho tentang imbauan agar tidak masyarakat tidak menghadiri acara.

“Ini masih H-10 hari, kita sudah sampaikan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Zaki menuturkan, sebelum acara berlangsung pihaknya menerima surat pembubaran yang dilayangkan oleh panitia dan pelaksaannya dilakukan dalam kapasitas yang terbatas. Adapun jumlah peserta yang dilampirkan sebanyake 1.500 orang yang terdiri dari 1200 santri pondok pesantren Al Istiqlaliah dan 300 keluarga atau kerabat Abah Uci Turtusi.

“Ada juga pemasangan stiker, lokalisir pedagang, peserta, penyiapan rapid test dan penyekatan di pintu masuk,” ujarnya.

Walaupun Pemkab Tangerang bersama Forkopimda telah melakukan upaya pencegahan timbulnya kerumunan, namun kerumunan tidak bisa dicegah.

“Kami tiga pilar telah berusaha semaksimal mungkin,” jelasnya.

Hal ini tentunya, kata Zaki, menjadi sebuah pengalaman Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang. Laporan kepada Gubernur Banten dan Kopolda Banten sudah disiapkan dan hari ini akan secepatnya dikirim. Ini merupakan pengalaman berharga ternyata niat baik dari tim Satgas bisa menjadi sudut pandang yang berbeda bagi masyarakat.(Restu/zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan