Dukung Revitalisasi, P3KB Minta Pemkab Tidak Tutup Mata Segera Kosongkan Pasar Lama Kutabumi

Ramzy
4 Okt 2023 20:14
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) – Ketua Paguyuban Para Pedagang Kuta Bumi (P3KB) Rudy Hartono, meminta Pemkab Tangerang untuk tidak menutup mata dan segera mengosongkan pasa lama Kuta Bumi.

Pernyataan itu disampaikan, pasalnya kata Rudi pasar tersebut yang semula sudah harus dikosongkan pada tanggal 25 Agustus 2023 tetapi kenyataannya sampai sekarang masih buka terlihat masih banyak para pedagang masih berjualan bahkan akses untuk kelangsungan jalannya pasar masih ada seperti aliran listrik dan air. Hal ini menjadi kekhawatiran dan kebingungan kami yang setuju adanya revitalisasi pasar teraebut.

“Kami berharap ada ketegasan Pemkab untuk segera memindahkan para pedagang yang masih beraktivitas untuk bersama kami yang sudah pindah,”ucap Rudy, Selasa (3/10/2023)

Dijelaskan Rudy, sebelumnya Pada tanggal 25 Agustus 2023 ada 350 personil gabungan terdiri dari TNI Polri dan satpol PP namun tidak mampu menutup Pasar lama Kutabumi, sehingga yang terjadi sampai saat ini seolah-olah ada dua pasar di Kutabumi itu.

Berbicara fakta kebenaran dan ditambah lagi dengan adanya kebijakan Pemkab merevitalisasi Pasar lama seharus nya tidak boleh lagi adanya kegiatan apapun karena sudah ditutup dan apabila masih ada kegiatan maka itu adalah ilegal.

“Pedagang yang ada di penampungan pasar Kuta bumi adalah pedagang yang mengikuti aturan pemerintah, sedangkan pedagang yang masih bercokol di Pasar lama yang dikendalikan oleh oknum-oknum yang mempunyai kepentingan adalah orang-orang yang melanggar hukum.

Karena itu dengan terjadinya kerusuhan pada 23 September 2023 menjadi imbas tidak adanya ketegasan Pemkab untuk secepatnya mengosongkan pasar lama terssbut. ” Kami berharap pemkab tidak menutup mata dari permintaan kami, karena kalau dibiarkan berlarut larut kami khawatir kerusuhan akan terulang. Kami tidak menginginkan hal tersebut terjadi,”imbuhnya.

Pada kesempatan ini juga Rudy mengatakan, adanya isu2 tidak jelas bahwa pasar yang akan direvitalisasi setelah selesai dibangun dipatok harga sewa mahal itu tidak benar dan tempat penampungan pasar sementara tidak dipungut biaya alias gratis.

“Saya pastikan selesai dibangun pasar lama ini tidak akan ada patokan biaya sewa atau pakai dengan harga tinggi. Dan Kami sudah tahu biaya sewa pasar tersebut sangat murah dan tidak memberatkan kami,”ujar Rudy.

Untuk diketahui saat terjadi kerusuhan adanya Aliansi yang bergerak kemarin adalah sekumpulan ormas yang ingin menyelamatkan aset pemerintah daerah kabupaten Tangerang, tetapi dihalangi dengan jalan dilempari pakai batu, digebukin, dilempari pakai kayu, bambu dan sajam, termasuk air cabe oleh oknum oknum pedagang, ataupun orang-orang yang di sewa oleh oknum-oknum pedagang, untuk mempertahankan kepentingan mereka di pasar Kota Bumi yang lama.(zie)