Tak Ada Aksi Beli Panik, Stok dan Harga Sembako di Tigaraksa Aman

Joe
5 Mar 2020 14:24
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Aksi memborong barang-barang kebutuhan karena panik atau beli panik (panic buying) terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Banten. Aksi beli panik itu dipicu pengumuman Presiden Joko Widodo tentang dua warga Depok yang positif terinfeksi virus corona. Akibatnya, beberapa barang kebutuhan pokok menjadi langka dan harganya meningkat di beberapa daerah.

Camat Tigaraksa Rahyuni memastikan kondisi persediaan sembako dan kebutuhan lain di Kecamatan Tigarkasa, Kabupaten Tangerang, masih terbilang aman.

“Suplainya masih banyak, harga pada komoditas barang pun masih terpantau normal. Mungkin ada beberapa barang yang naik,” ujarnya, Kamis (5 Maret 2020).

Ia menambahkan barang selain sembako pun masih dalam kategori aman. Belum terlihat aksi memborong barang kebutuhan karena panik, baik dalam skala kecil maupun skala besar.

Aktifitas para pedagang di Pasar Gudang, Kecamatan Tigaraksa, terpantau masih normal dan kondusif. Seorang pedagang sembako, Heri (29), mengatakan harga barang di Pasar Gudang masih relatif stabil. Hanya beberapa barang kebutuhan yang harganya naik.

“Gula pasir naik menjadi Rp16 ribu/kg dari Rp13 ribu/kg. Bawang putih naik menjadi Rp45 ribu/kg dari Rp35 ribu/kg,” ungkapnya.

Komoditas lain yang harganya masih tinggi adalah cabai rawit merah yang bertahan di Rp70 ribu/kg dari harga Rp35-40 ribu/kg. Namun, kenaikan harga cabai rawit merah ini terjadi sebelum geger karena ditemukannya dua warga Indonesia yang terjangkit positif virus corona. (Restu/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan