Masjid Pemkot Cilegon Bocor Parah, Pihak Berwenang Diminta Perhatiannya

Joe
17 Jun 2020 13:22
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Masjid Nurul Iman milik pemerintah Kota Cilegon yang berada di belakang area perkantoran pemerintah Kota Cilegon bocor di saat hujan. Hal ini diketahui dari video siaran langsung yang diunggah Husen Saidan, Selasa (16 Juni 2020) malam.

Masjid Nurul Iman ini diresmikan pada 27 Juni 2017 oleh mantan Wali Kota Cilegon Iman Aryadi yang tersandung kasus korupsi perizinan Transmart. Masjid ini merupakan sarana ibadah untuk masyarakat, khususnya bagi pegawai ASN yang bekerja di sekitar Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.

Video berdurasi 8 menit 17 detik yang diunggah Husen itu menyoroti titik-titik banjir di dalam masjid sekaligus menyebut para penegak hukum untuk mengaudit projek pembangunan rumah ibadah tersebut.

“Mohon kepada bapak Kapolres Cilegon, Ibu Kejari Cilegon, supaya betul-betul melakukan sidak atau meninjau ke lokasi. Siapa ini perusahaan yang mengerjakan karena ini sudah mengecewakan masyarakat,” katanya.

Ia juga berharap orang nomor satu di Kota Cilegon, yakni Wali Kota Cilegon Edi Ariadi dapat mendengar dan melihat kerusakan sarana ibadah yang banyak digunakan para ASN di lingkungan Pemkot Cilegon tersebut.

“Mudah-mudahan ini bisa didengar Bapak Wali Kota juga, supaya bisa meninjau,” tutur Husen.

Bukan hanya itu, diingatkan juga soal anggaran yang digunakan untuk pembangunan masjid tersebut.

“Ini yang di pake uang rakyat, bukan uang pribadi,” tandasnya.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Cilegon Rahmatullah mengatakan belum mengetahui soal kebocoran di dalam masjid yang termuat dalam video yang diunggah Selasa malam itu. Ia sekaligus mengucapkan terima kasih atas informasi tersebut dan akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk segera mengatasi persoalan tersebut.

“Untuk  kebaikan bersama, akan segera diambil langkah-langkah untuk memperbaiki itu agar dalam hal ibadah menjadi lebih tenang dan khusyuk,” ujar Rahmatullah, Rabu (17 Juni 2020).

Rahmat juga menambahkan, selama ini anggaran perawatan untuk Masjid Nurul Iman memang tidak ada, selain yang didapat dari kotak amal. Namun, dalam beberapa bulan belakangan ini terjadi kekosongan pada kas masjid yang biasa didapat dari kotak amal itu lantaran jemaah yang berkurang selama pandemi korona.

Rahmat tidak menampik bahwa kebocoran itu pernah terjadi sebelumnya dan pernah dilakukan perbaikan, tapi dia mengaku tidak tahu persis apa yang penyebab kebocoran itu karena itu soal tehnis.

“Sempet diperbaiki normal, kemudian bocor lagi,” tutupnya. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan