Belum Ada Kejelasan Pembangunan Talut untuk Antisipasi Longsor di Cisoka

2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian (BBWSC3) belum memberikan kejelasan terkait pembangunan talut sebagai antisipasi longsor susulan di Kampung Selapajang, Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Demikian disampaikan Kepala Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Slamet Budhi Mulyanto kepada SuaraBantenNews, Selasa, 2 Februari 2021.

Slamet mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BBWSC3 yang berada di ranah Ditjen SDA Kementerian PUPR, sebagai tindak lanjut penanganan usai longsor akibat tidak adanya tanggul di bantaran Sungai Cidurian. Dua rumah menjadi korban longsor di Kampung Selapajang, Desa Carenang, Kabupaten Tangerang, padahal berdiri di atas tanah milik pribadi dengan jarak 40 meter dari Sungai Cidurian.

“Kita juga telah membuat laporan kepada Balai Besar C3 yang memiliki kewenangan atas Sungai Cidurian,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam laporan tersebut telah disampaikan sebuah saran kepada BBWSC3 untuk dibuat sebuah bangunan penguatan yaitu pemasangan bronjong atau talut yang bersifat sementara.

“Sambil menunggu jawaban dari Balai C3. Kita juga sedang diskusikan efektif atau tidaknya di kemudian hari. Walaupun nanti memang kewenangannya dari Balai C3, termasuk sumber dananya,” katanya.

Slamet menjelaskan, peristiwa longsor kemarin terjadi akibat gerusan air sungai saat kondisi debit air hujan tinggi dan tanggul di Sungai Cidurian belum permanen, yaitu masih berupa tanggul alam. Akibatnya, tanah menjadi labil sehingga memudahkan terjadinya longsor.

“Sampai saat ini juga belum ada jawaban dari Balai C3,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, jika memang belum ada tindak lanjut atau kepastian dari BBWSC3, pihaknya akan memasang talut sementara dengan menggunakan material yang ada di sekitar sungai dengan menggunakan dana swadaya Pemkab Tangerang.

“Tapi, karena itu kewenangan dari pusat, kita tetap harus menunggu,” ungkapnya.

Menurut Slemet, panjang talut yang dibutuhkan untuk membendung bantaran Sungai Cidurian adalah 50 meter dengan ketinggian 80 sentimeter. (Restu/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan