KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Meskipun masih masa pandemi, Loka POM Kabupaten Tangerang secara intensif mengawasi peredaran makanan di pasar tradisional dan modern. Bahkan, selama Bulan Ramadan petugas pengawas obat dan makanan tersebut gencar blusukan ke berbagai pasar untuk memastikan kelayakan makanan.
Kepala Loka POM Kabupaten Tangerang Widya Savitri mengatakan, pengawasan pangan ini dilakukan secara intensif mulai awal April hingga akhir Mei 2021 atau setelah perayaan Idulfitri 1443 H. LPOM Kabupaten Tangerang mengawal keamanan pangan selama Ramadan dan Idulfitri, hingga saat ini telah memasuki tahap kelima dalam intensifikasi pengawasan pangan.
“Kita sudah memeriksa 17 sarana ritel pangan yang menjual pangan. Hasilnya 95% sarana tidak memenuhi ketentuan,” paparnya, Jumat, 7 Mei 2021
Widya bilang, selama intensifikasi pengawasan peredaran pangan selama Ramadan, temuan di sarana ritel paling banyak yakni produk pangan tanpa izin edar, produk rusak dan kedaluwarsa. Hasil pengawasan, disampaikan Widya, temuan pangan olahan tanpa izin edar sebanyak 86 item, pangan olahan rusak sebanyak 27 item, dan pangan olahan kedaluwarsa sebanyak 6 item.
“Jika ditotal, nilai ekonominya ditaksir mencapai Rp38.995.735,” kata Widya.
Widya melanjutkan, di Pasar Intermoda Cisauk, petugas mengambil sebanyak 27 sampel jenis makanan. Akhirnya, kata dia, petugas menemukan satu makanan yang tidak memenuhi syarat yaitu kue mangkuk atau kue apam. Makanan tersebut diduga positif mengandung Rhodamin B atau pewarna tekstil.
“Untuk takjil juga kita sudah mengambil sampel sebanyak 200 makanan. Selama Ramadan sekitar 2% yang ditemukan tidak memenuhi syarat di antaranya mengandung 4 bahan berbahaya yang dilarang dalam pangan,” tuturnya.
“Kalau yang di Supermarket AEON sampai saat ini masih dalam proses pengecekan tapi secara keseluruhan memenuhi syarat,” imbuhnya.
Diterangkan Widya, pihaknya tak pernah bosan mengimbau kepada masyarakat terkait cek KLIK (cek Kemasan, Label, Izin edar, Kedaluwarsa). Kata dia, kepada para pelaku usaha, baik pemilik ritel, dan pedagang untuk selalu menerapkan cara produksi pangan olahan yang baik
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengapresiasi kinerja LPOM Kabupaten Tangerang yang telah intensif dalam mengawasi obat dan makanan di Kabupaten Tangerang. Kata Zaki, LPOM Kabupaten Tangerang sekarang memiliki mobil laboratorium, tentunya sangat bermanfaat untuk bisa memangkas waktu lebih efektif dan bisa menjangkau tempat-tempat, seperti pasar modern, pasar tradisional dan pasar tumpah.
“Hal ini menunjukkan bahwa bukan saja pemerintah tapi juga instansi lainnya bisa ikut bersama-sama menjaga keamanan pangan di Kabupaten Tangerang,” pungkasnya. (Mas)
Tidak ada komentar