Soal Korupsi Belum Terjawab dalam Debat Publik Paslon Walkot Cilegon

Joe
21 Nov 2020 21:05
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Debat publik empat pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon sesi pertama berlangsung di statsiun Inews TV, Sabtu (21 November 2020). Salah satu hal yang menarik dalam sesi debat adalah soal korupsi.

Dalam acara ini Paslon 01 Ali Mujahidin–Firman Mutakin (jalur independen), Paslon 02 Ratu Ati Marliati–Sokhidin, yang diusung 3 Partai (Golkar, Gerindra, NasDem, dan PKB), Paslon 03, Iye Iman Rohiman – Awab, diusung 3 patrai (PAN, PPP dan Demkorat), terakhir adalah Paslon 04, Helldy – Sanuji yang diusung 2 partai (Berkarya dan PKS). Kesemuanya itu menyampaikan visi-misinya masing-masing untuk menjelaskan program kerja lima tahun ke depan.

Pada sesi tanya jawab, moderator memberikan waktu 30 detik kepada Paslon 01 untuk memberikan pertanyaan kepada Paslon nomor urut 02. Lalu kemudian Paslon nomor urut 01, Ali Mujahidin-Firman Mutakin mengajukan tiga pertanyaan kepada Paslon 02.

Paslon nomor urut 01 mengajukan pertanyaan seputar permasalahan yang melilit Pemerintah Kota Cilegon seperti persoalan banjir, korupsi dan pengangguran.

Menurutnya, ketiga persoalan sudah menjadi rahasia umun di Kota Cilgon, namun dari apa yang disampaikan paslon 02 tidak mengarah kepada penyelesaian ketiga permasalahan diatas.

“Saya kira itu bukan rahasia umum, namun dalam visi-misi yang disampikan tadi sedikit pun saya tidak melihat ada cermin visi-misi penyelesaian terhadap tiga masalah itu, banjir, pengangguran, dengan korupsi,” kata Ali Mujahidin saat  sapaan akrabnya saat mengajukan pertanyaan.

Kemudian moderator mempersilahkan Paslon nomor urut 02 untuk menjawab dan diberi waktu satu setengah menit.

“Terkait dengan masalah banjir kemudian lainnnya, alhamdullilah kita sebenarnya sudah melakukan beberapa upaya-upaya seperti bekerjasama dengan industri dan pemerintah, misalnya kita sudah membuat tandon-tandon agar supaya banjir itu kemudian tidak terus ada di Kota Cilegon,” kata Ratu Ati Marliati Paslon dari Petahana.

“Kemudian dengan industri pun kita sudah melakukan kerjasama, karena industri juga memiliki peran penting,  bukan hanya menjadi tanggubg jawab pemerintah daerah melainkan tanggung jawab bersama, diantaranya adalah masyarakat, industri juga sudah kita berikan tanggung jawab di CSR nya termasuk disana ada Chandra asri, ada KS dan lain sebagainya. Dia membuat untuk hal-hal penanggulangan banjir termasuk tandon,” ujar Ati.

Kemudian pasangan Ratu Ati, yakni Sokhidin hanya memaparkan tentang masalah pengangguran, tidak membahas tentang masalah korupsi, padahal di Kota Cilegon banyak pejabat yang terlibat kasus korupsi.

“Baik, banjir sudah dijawab oleh Calon Walikota. Saya akan menjawab tentang pengangguran. Pengangguran sudah kita sampaikan bahwa kami akan melaksanakan ekonomi kreatif untuk menampung para anak-anak muda atau masyarakat kita yang memang punya kreatif untuk membuat satu produk,” tandasnya. (Wawan/Drk)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan