Pembangunan Tanggul Kali Kruwuk Tak Sesuai Harapan, Warga Mulai Was-was

Ramzy
26 Nov 2020 11:54
3 menit membaca

KOTA CILEGON (SBN) — Proyek pembangunan berjudul kegiatan peningkatan saluran/drainase dan jaringan irigasi sungai Grogol yang bertempat di Link Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol Kota Cilegon disoal warga. Pasal, tujuan adanya pembangunan tanggul penahan tanah tersebut tak lain untuk mengurangi resiko banjir yang kerap melanda permukiman warga.

Namun warga menyayangkan proyek pembangunan yang dikucurkan dengan menggunakan APBD Kota Cilegon tidak sesuai dengan apa yang diharapkan warga setempat. Pasalnya, panjang tanggul yang dibangun kabarnya tidak maksimal membentengi permukiman warga, alias tidak mencapai bantalan rel kereta api.

Warga RT 03/07 Kelurahan Rawa Arum Uuk mempertanyakan pembangunan tanggul tersebut yang dikabarkan tidak mencapai bantalan rel kereta api. Ia pun melihat ada bagian tanggul yang tidak tertanam masuk ke dalam tanah. Padahal, kata dia, arus air yang datang saat banjir terbilang cukup deras, apabila tanggul tidak tertanam masuk ke dalam tanah khawatir kekuatan tanggul tidak akan bertahan lama.

“Gimana mau kuat dan tahan lama, itu ada bagian tanggul yang cuma nempel aja ke tanah,” ujarnya kepada Wartawan, Minggu, 22 November 2020.

Tak hanya itu, Uuk pun mengeluhkan dengan adanya pembangunan tanggul, namun tidak disertai dengan pembangunan pintu air. Padahal, kata dia, pintu air berfungsi untuk membendung air agar tidak masuk ke permukiman warga saat banjir melanda dan pintu air dibuka untuk mengaliri air yang berada dipermukiman warga menuju sungai saat arus air sudah normal.

“Saya kira penanganan banjir di kruwuk ini masih setengah-setengah,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu petugas pelaksana dari CV Mitra Cilegon Sakti, Hilmi membenarkan, bahwa panjang tanggul tidak mencapai hingga ujung rel. Pihaknya tidak mengetahui secara teknis mengapa tidak sampai ujung rel, sebab pihaknya hanya berkerja sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas PT. Matriks Tekhnik Konsultama.

“Saya tidak tahu, karena dari konsultan membatasi pembangunan tanggul sampai dengan segitu,” ujarnya.

Ia menyebut, dalam pengerjaan proyek tersebut dihitung sesuai dengan kubikasi yaitu sebanyak 58 kibik dan tidak termasuk pembangunan pintu air. Jadi, kata dia, jika dihitung batasnya tidak mencapai ujung rel.

“Kita mah kan pemborong jadi gimana orang Pemkot, kalau harus terus ya terus,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam proyek pembangunan tanggul tersebut hingga saat ini belum ada rencana dan informasi untuk nyambung hingga bantalan rel. Mungkin, kata dia, nanti setelah akhir pengerjaan ada yang namanya PHO. Jika sudah selesai akan diperiksa bersama konsultan bersama Dinas PUTR.

“Kalau keputusan saat PHO panjangnya kurang, berarti kan dilanjut,” jelasnya.

Dimintai tanggapan, Ketua RT 03/07 Kelurahan Rawa Arum Nasehudin menuturkan, adanya proyek pembangunan yang bertujuan awalnya untuk mengatasi banjir harus dikerjakan jangan setengah-setengah. Terlebih, kata dia, masyarakat Kruwuk hingga saat ini sudah mulai was-was untuk menghadapi musim hujan yang puncaknya diprediksi akan berlangsung di bulan Februari – Maret 2021.

“Ini sebenarnya bukan solusi utama. Warga sebelumnya meminta adanya tembusan Kali Grogol yang selama ini buntu dan adanya pembangunan tandon di lahan PT. Lotte Chemical Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi proyek pembangunan dengan No SPK 610/94/SPK/PPK-SDA/2020, Kepala Bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Cilegon, Ana Maulana enggan memberikan komentar. Wartawan telah mencoba menghubungi dan melayangkan pertanyaan melalui pesan WhatsApp namun belum mendapat respons, padahal isi pesan berceklis dua bewarna biru.(Restu/zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan