Tekan Penyebaran Wabah Korona, DPD Bandrong Cilegon Semprotkan Disinsfektan Nonalkohol

Joe
21 Apr 2020 17:00
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Keadaan Darurat Bencana Non Alam Covid-19 di wilayah Kota Cilegon membuat banyak pihak turun tangan berjibaku menekan penyebaran virus Korona. Salah satunya adalah organisasi yang bergerak dalam bidang budaya dan persilatan, yaitu DPD Bandrong Kota Cilegon. Mereka melakukan bakti sosial di dua kecamatan, yakni Cilegon dan Cibeber, dengan melakukan penyemprotan disinsfektan nonalkohol, Selasa (21 April 2020).

Cairan disinsfektan nonalkohol merupakan salah satu alternatif, khususnya bagi kaum muslim yang hendak melakukan ibadah, sehingga yang terkena semprot tidak batal wudunya.

Ketua DPD Bandrong Kota Cilegon Mustasyim Madyaksa mengatakan, ini merupakan kegiatan kemanusiaan untuk bersama-sama pemerintah memutus mata rantai Covid-19 di Kota Cilegon. Bandrong melakukan bakti sosial ini atas dukungan berbagai pihak.

“Ini merupakan bencana nasional. Peran serta Bandrong untuk turut memutus mata rantai penyebaran covid dilakukan atas dasar kemanusiaan,” ujar Mustasyim di sekretariat Bandrong di Jl. Kompleks Bonakarta.

Dia mengatakan, kegiatan penyemprotan disinfektan dilakukan pada dua titik di dua kecamatan, yaitu di Kelurahan Ketileng dan Kelurahan Karang Asem.

Selain penyemprotan disinfektan, lanjut Mustasyim, Bandrong juga membagikan 1.000 masker kepada masyarakat sekitar. Bantuan masker yang dibagikan itu diperoleh dari Dirlantas Polda Banten, sementara cairan disinfektan nonalkohol dari Prof. Tengku Fadli yang memang membantu kegiatan Bandrong tersebut.

“Kami menurunkan personil 10 orang anggota dan 20 orang dari Satuan Tugas Bandrong Jawara (Sabaja). Selain itu, kami juga menempelkan stiker yang berisi himbauan kewaspadaan,” katanya usai penyemprotan.

Musytasim mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu aksi kemanusiaan yang di lakukan Bandrong Cilegon dan diharapkan akan lebih banyak pihak yang turut peduli terkait pemutusan penyebaran virus yang mematikan ini.

Di tempat yang sama, Tengku Fadli mengatakan biodisinfektan yang tidak menggunakan alkohol tersebut aman walaupun terkena kulit. Meski bagi yang hendak melakukan ibadah sekalipun tidak akan batal bagi yang sudah berwudu.

“Karena kita ini mayoritas muslim, disinsfektan yang digunakan tidak membatalkan wudu karena nonalkohol. Jadi, kepedulian Bandrong dalam hal ini bukan hanya sebatas memutus penyebaran virus saja, melainkan soal kebutuhan umat dalam melindungi diri,” tutupnya. (Wawan/Atm)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan