Kejari Cilegon Bantah Jadi Salah Satu Penyedia Paket Sembako Bantuan Covid-19

Joe
27 Mei 2020 12:15
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cilegon Andi Mirnawati membantah pernyataan Wali Kota Cilegon yang menyebut pihaknya menjadi salah satu penyedia (pihak ketiga) bantuan sembako untuk warga terdampak Covid-19. Terlebih lagi sebagian paket bantuan sembako tersebut ternyata tidak layak konsumsi.

“Tidak benar. Kami hanya melakukan pendampingan hukum berdasarkan permintaan dinas terkait, bukan penyedia,” kata Kejari melalui pesan singkat, Rabu (27 Mei 2020).

Meski demikian, Andi Mirnawati belum mendengar langsung pernyataan tersebut dan jika benar Wali Kota menyatakan demikian, tentu itu bukan hal yang seharusnya dia ucapkan.

“Saya belum mendengar statement beliau dan tidak etis pimpinan seperti beliau menyatakan demikian. Nanti kami akan berkomunikasi untuk mengkonfirmasi hal ini,” tutup Andi.

Sebelumnya, Edi Ariadi mengatakan paket sembako yang tidak layak dikonsumsi sebenarnya dapat diretur atau diganti. Edi juga menambahkan, pengadaan paket sembako tersebut sebenarnya belum dibayar,m karena pelaksana (pihak ketiga) dalam pengadaan tersebut menalangi terlebih dahulu. Menurutnya, jika ada temuan sembako rusak adalah hal lumrah dan bisa langsung diganti.

“Itu kan bisa diretur sebetulnya. Ingat ya, penyedia itu dia mengadakan dengan uang sendiri. Belum kita bayar. Terus biasalah, berapa persen sih, berasnya jelek. Itu kan tanggung jawab sana. Tanggung jawab penyedia, tanggung jawab Bulog. Tinggal diretur aja, nggak usah jadi apa sih,” katanya.

Edi juga menyatakan bahwa ada pihak dari Kejari turut terlibat dalam pelaksanaan paket sembako yang diadakan.

“Emang penyedianya ada dari Kejari juga tuh dapat,” terangnya, sebagaimana dikutip selatsunda.com.

Edi Ariadi rupanya mulai gerah atas berkembangnya persoalan tersebut. Padahal, menurutnya, jika ada temuan, tinggal diperbaiki saja. Sepatutnya seluruh pihak berterimakasih kepada pelaksana karena telah membantu pemerintah. Jika hal itu terus dipersoalkan, kata Edi, lebih baik penyaluran sembako disetop saja. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan