Korban Covid-19 Terus Meningkat: Bukan Hanya Masyarakat Bawah yang Tak Patuh

Joe
5 Agu 2020 10:55
2 menit membaca

BANDUNG — Epidemiolog dari Universitas Padjajaran, Deni Kurniadi Sunjaya, menyebut penyebab terus meningkatnya penyebaran virus corona bukan karena masyarakat menengah ke bawah yang tidak patuh, melainkan akibat kesalahan tafsir dan bentuk sosialisasi yang dilakukan pemerintah.

“Salah besar jika dikatakan menengah bawah [yang tidak patuh] karena hampir seluruh kalangan mengabaikan protokol kesehatan. Kalangan atas yang tidak pakai masker saat ketemu teman, rekan kerja, dan keluarga jauh, masih banyak,” ujar Deni sebagaimana dilansir BBC Indonesia, Selasa (4 Agustus 2020).

Deni mengatakan bahwa yang dilakukan pemerintah itu bukan sosialisasi, melainkan diseminasi informasi. Pemerintah mengatakan, “Mari pakai masker. Apa pun kegiatan, harus pakai masker. Masker dapat melindungi anda. Respek orang lain dengan pakai masker. Jaga jarak dan cuci tangan.” Itu adalah diseminasi informasi, bukan sosialisasi

Cara komunikasi satu arah dengan hanya memberikan informasi seperti itu, tambah Deni, menyebabkan masih banyak masyarakat yang tidak memahami dampak virus korona sehingga menyepelekan protokol kesehatan.

Sosialisasi, menurut Deni, adalah satu program yang terdiri dari kumpulan kegiatan, seperti diseminasi informasi dan kampanye, dengan tujuan menciptakan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menghadapi ancaman Covid-19.

Dengan dibuatnya satu program sosialisasi, lanjut Deni, maka akan terlihat mekanisme yang jelas, dukungan sumber daya maksimal, dan adanya alat ukur evaluasi program.

“Contoh program itu Kemenkes jadi koordinatornya, lalu diturunkan ke kementerian, seperti Kementerian Dalam Negeri yang menurunkan ke bupati/walikota, lalu camat, lurah, RT, dan RW dan menjelaskan bagaimana melakukan sosialisasi, dengan cara apa. Itu akan efektif. Lalu diberikan sanksi dan penghargaan yang tegas,” katanya.

Menurut Deni, berdasarkan riset yang dilakukan Prodi Magister IKM FK Universitas Padjajaran, sebanyak 60-70% masyarakat patuh melaksanakan protokol kesehatan.

“Namun bagi mereka yang tidak patuh itu karena tidak tepatnya sosialisasi dalam menimbulkan kesadaran dalam berperilaku,” tutupnya.

Sumber: BBC INdonesia

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan