Banyak Permasalahan, Pemilu Tahun 2019 Jadi Kajian Bersama

Ramzy
25 Apr 2019 13:29
3 menit membaca

Ilustrasi Pemilu.

TANGERANG – Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 yang dilakukan secara serentak, baik Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden berserta Pemilihan Legislatif menjadi kajian bersama bagi pihak eksekutif dan juga legislatif. Baik dari segi pra penyelenggaraan hingga sampai penyelenggaraan.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang Supriyadi mengatakan, di seluruh wilayah Indonesia proses Pemilu terbilang cukup lambat ketika Pleno di tingkat kecamatan, bukan hanya di tingkat kecamatan melainkan penghitungan suara di tingkat TPS pun berlangsung hingga esok harinya. Karena ada beberapa TPS yang belum selesai dalam proses penghitungan.

“kita belum mengetahui secara mendetail dimana letak permasalahanya, tetapi dengan sistem pemilu yang seperti ini dikhawatirkanya terdapat sebuah kecurangan, dengan kondisi yang sangat begitu lelah. Disitu terdapat peluang bagi oknum yang ingin berbuat kecurangan, seperti perpindahan suara antar caleg sehingga keakuratan data yang terhimpun kurang begitu terjamin,” ujarnya, Rabu (24/4/2019).

Ia menambahkan, kekurangan yang paling mendasar pada Pemilu tahun 2019 ini adalah belum terbiasa dengan pemilu serentak Pileg dan Pilpres. Dengan bertambahnya satu surat suara sebenarnya bukan merupakan permasalahan yang begitu berat, tetapi di lapangan masyarakat begitu kebingungan dengan bertambahnya satu surat suara ini, kebingunan masyarakat ini sama halnya dengan Pemilu 2009 ketika awal dimulainya proporsional terbuka.

Supriyadi menjelaskan, kemudian selain itu, kekurangan yang mendasar yaitu tekanan psikologis masyarakat, karena memang pada pemilu tahun ini tekanan psikologi masyarakat lumayan sangat berat dengan banyaknya berita bohong (hoax) dan berita yang simpang siur sehingga tidak seluruh masyarakat mengikuti Pemilu ini dengan suasana hati dan pikiran yang penuh dengan kenyaman dan kebahagiaan.

Dalam hal ini DPRD Kabupaten Tangerang menghimbau kepada KPU agar dapat menangani seluruh masalah ini dengan baik dan dapat berlaku independen dalam menjaga suara rakyat yang ditujukan kepada calon manapun itu.

“karena suara rakyat merupakan representasi dari suara tuhan,” tandasnya.

Sementara itu Ketua Bawaslu Kabupaten Tangerang Andi Irawan menyampaikan, pada prinsipnya dalam memantau perkembangan Pemilu di Kabupaten Tangerang, Bawaslu masih intens memantau proses berlangsungnya Pemilu yang saat ini masih menunggu hasil Pleno PPK yang sedang berjalan.

“Adapun salah hitung Panwaslu di tingkat Kecamatan merekomendasikan agar surat suara dihitung ulang. Human Eror ketika perhitungan di KPPS banyak yang terjadi, oleh karena itu Bawaslu terus melakukan pengawasan dan pemantauan kepada seluruh jajaran agar dapat menjaga suara supaya tidak timbulnya kecurangan,” jelasnya.

Andi menambahkan, banyaknya petugas yang sakit karena kelelahan, ada yang kecelakaan bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Tentunya menjadi perhatian penuh bagi Pemerintah dalam pelaksanaan Pemilu di tahun selanjutnya.

“Jangan sampai mereka menjalankan tugas negara malah mejadi sebuah musibah bagi mereka yang sedang bertugas,” pungkasnya.(res)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan