Lahan Kekeringan di Banten Mencapai 10.662 Ha

Ramzy
12 Jul 2019 14:45
2 menit membaca

Ilustrasi.

SERANG (SBN) – Areal sawah tadah hujan yang terdampak kekeringan di Provinsi Banten meluas dari 9.843 hektare (ha) menjadi 10.662 ha per 10 Juli 2019. Perinciannya, seluas 6.563 ha berstatus ringan, 3.788 ha berstatus sedang dan seluas 311 ha berstatus berat. Sementara yang puso tidak ada.

“Yang paling banyak terdampak kekeringan adalah Kabupaten Pandeglang mencapai 9.019 Ha. Dengan rincian berstatus ringan 5.403, yangg berstatus sedang 3.321 dan yang berstatus berat 295, disusul Kabupaten Lebak,”
kata Agus M Tauchid, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Jum’at (12/7/2019).

Kabupaten Lebak, lanjut Agus, luas areal sawah yang terdampak kekeringan mencapai 891 ha dengan status terdampak ringan dan sedang. Sedangkan Kabupaten Tangerang, hanya 97 ha dengan status terdampak ringan. Kemudian, Kabupaten Serang yang terdampak seluas 619 ha.

“Upaya yang telah dilakukakan mengerahkan pompanisasi pada lahan yang mengalami kekeringan, seperti di Pandeglang kami mengerahkan sebanyak 120 unit,” tuturnya.

Ia menambahkan kekeringan di Banten bukan termasuk zona merah, tetapi masih dalam zona kuning, dan ini tidak berpengaruh terhadap stok pangan dan ketahanan pangan di Banten, karena sejauh ini belum ada yang mencapai puso, sekalipun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Lebih meningkat.

“Kalau tahun 2018 lalu, iklim relatif lebih basah pada bulan kemarau. Pada musim kemarau tahun 2019 ini terjadi peningkatan luas areal sawah yang terdampak. Ada hujan tetapi intensitasnya kecil,” tandasnya.(hen/zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan