Desa Palasari Dengan Potensi Pengrajin Anyaman Bambu dan Balai Latihan Kerja

Ramzy
22 Okt 2019 11:31
3 menit membaca

Pemberdayaan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk anak-anak yang putus sekolah.(Foto : Restu/Suarabantennews)

TANGERANG (SBN) – Beragam potensi yang dimiliki oleh warga Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang salah satunya menonjol yakni pengrajin anyaman bambu. Banyaknya aneka ragam anyaman dihasilkan dalam rangka upaya pemberdayaan terhadap masyarakatnya.

Hal ini sejalan dengan zona Desa Palasari merupakan desa yang berada zona hijau atau permukiman dan bukan merupakan zona industri. Maka Desa Palasari saat ini lebih mengedepenkan untuk melakukan pemberdayaan terhadaap masyarakatnya, mulai dari pemberdayaan untuk pengrajin anyaman dan pemberdayaan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk anak-anak yang putus sekolah.

Penjabat (pj) Kepala Desa Palasari Andriana mengatakan, Desa Palasari saat ini sangat mengedepankan terhadap para pengrajin anyam-anyaman dan produk-produk kerajinan hasil rumahan seperti, bakul, kipas, saringan bambu dan anyaman lainnya.

“Di Desa Palasari, tetdapat tiga titik lokasi produksi dan di setiap lokasi mampu memproduksi sekitar 300 unit anyaman dalam sehari. Itu pun tergantung ketersediaan bahan pokok dan permintaan pasar,” ujarnya, Senin (22/10/2019).

Ia menambahkan, mekanisme pemasaran yang digunakan yaitu melalui sistem distribusi kesetiap pasar yang ada di Kabupaten Tangerang. Cara yang digunakan untuk mendistribusikan hasil anyaman tersebut, biasanya pihak Desa Palasari mengumpulkanya hasil anyaman tersebut kepada pihak usaha kecil menengah (UKM) kecamatan.

“Melalui UKM di kecamatan mengumpulkan hasil-hasil dari pengrajin desa dan ditampung, kemudian didistribusikan kesetiap pasar di wilayah Kabupaten Tangerang,” ucapnya.

Masyarakat Desa Palasari diberdayakan untuk membuat anyaman bambu.(Foto : Restu/Suarabantennews).

Diketahui potensi pengrajin anyaman bambu ini, belum masuk pada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Kemudian, lanjut dia, bakal menjadi Bumdes di tahun-tahun selanjutnya.

Selain itu, Andriana menuturkan, bahwa saat ini di Desa Palasari juga sedang menggalakkan program Balai Latihan Kerja (BLK) untuk warga yang putus sekolah dan BLK ini dianggarkan melalui anggaran dana desa.

“Balai Latihan Kerja (BLK) untuk anak-anak yang putus sekolah kita galakan untuk belajar menjahit dan mengelas,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, tindak lanjut bagi peserta yang sudah mahir dalam menjahit maupun mengelas. Pihaknya bekerjasama dengan desa terdekat yang memiliki potensi industri tersebut. Kemudian akan disalurkan sebagai dalam rangka penyerapan tenaga kerja.

“Karena di Desa Palasari ini tidak ada wilayah industri nanti akan kita sodorkan ke wilayah industri terdekat seperti ke Desa Cirarab, Desa Bojong Kamal dan desa lain yang ada wilayah industri,” tegasnya.

Lokasi belajar kini mereka masih menggunakan gedung atau tempat swadaya yang ada dan rencana pembangunan gedung BLK di Desa Palasari akan mulai dibagun pada tahun ini. Kemudian, kata dia, di tahun depan gedung BLK diupayakan bisa digunakan sebagai wahana belajar latihan kerja.(Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan