Dinsos Ungkap Kesulitan Penguburan Orang Gila di Kota Serang

Joe
9 Mar 2021 15:12
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang Moch Poppy Nopriadi mengungkapkan bahwa Orang dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang terlantar di Kota Serang yang meninggal susah dalam proses penguburannya.

Hal demikian lantaran karena banyak masyarakat yang menolak untuk wilayah sekitarnya dijadikan tempat pemakaman ODGJ.

“Jadi kalau ada orang gila yang terlantar di jalanan kemudian meninggal, itu kalau dimakamin masyarakat banyak yang menolak,” ucapnya saat ditemui di Rumah Makan Cibiuk, Kota Serang, Selasa (9/3/2021).

Dia juga mengaku heran, apa alasannya masyarakat banyak yang menolak. Padahal menurutnya walau bagaimanapun dia tetap manusia.

“Padahalmah kan mau ODGJ ataupun tidak malaikat tidak bakal nanya itu,” ungkapnya sambil dengan nada ketawa.

Dia menjelaskan, meski Pemkot Serang punya Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kasemen, tetapi kondisinya masih belum bisa untuk pemakaman.

“Kita juga sebenarnya ada di Kasemen, cuma iya itu tanahnya masih miring, sehingga kalau dipaksakan itu tidak bisa,” katanya.

Selain itu, sambungnya, hal yang menjadikan kesulitan dalam proses pemakaman tersebut karena terbatasnya anggaran untuk pemakaman.

“Namanya ODGJ kan tidak ada identitasnya yah. Jadi pemerintah yang mengurusin, kalau sekarang ada slotnya di BPKAD sekitar Rp500 ribu,” katanya.

“Kalau tahun kemarin itu tidak ada anggarannya, dulu aja kita pegawai Dinsos patungan buat ngurusin itu. Meski sekarang ada, tapi kalau dibilang tidak cukupmah tidak cukup,” katanya. (Hendra)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan