Wilayah Jombang Terdampak Parah, Camat: Tindakan Saat Banjir Bukan Solusi

Joe
3 Des 2020 16:03
1 menit membaca

CILEGON (SBN) — Camat Jombang Ahmad Junaedi menilai penanganan persoalan banjir seharusnya dilakukan 2-3 bulan sebelum musim hujan tiba. Jika penanganan banjir dilakukan saat musim hujan, langkah tersebut bukanlah solusi.

“Solusi terbaik itu harusnya kita kerjakan bersama-sama sebelum datangnya musim banjir,” kata Junaedi di ruang kerjanya, Kamis (3 Desember 2020).

Menurut Ahmad Junaedi, banjir yang terjadi semalam disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi. Selain itu, kata mantan Camat Ciwandan ini, persoalan banjir bukan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga tanggung jawab organisasi perangkat daerah (OPD) dan masyarakat.

“Menyangkut kebersihan sungai ada pada (Dinas) Pekerjaan Umum di bidang pengairan, sedangkan pengangkutan sampah ada di (Dinas) Lingkungan Hidup,” katanya.

Berdasarkan data sementara BPDB (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Cilegon, Kecamatan Jombang salah satu wilayah paling terdampak banjir. Tercatat ada 868 KK (kepala keluarga) yang terdampak di 2 kelurahan, yakni 486 KK di Kelurahan Jombang Wetan dan 400 KK di Kelurahan Sukmajaya.

Junaedi melanjutkan, satu-satunya cara untuk menangani persoalan tersebut adalah terjalinnya sinergi antara OPD yang memegang kepentingan tersebut dengan BPBD. Namun, ia juga mengaku tidak tahu apakah sudah terbangun kesinergian atau belum, mengingat kecamatan bukan salah satu pemegang regulasi atas persoalan tersebut. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan