Kuota Masuk SMP Negeri Minim, Banyak Siswa Terpaksa Masuk Sekolah Swasta

Joe
1 Jul 2020 14:23
3 menit membaca

KOTA TANGERANG (SBN) — Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) tahun ajaran 2020-2021 tengah berlangsung di Kota Tangerang sejak 26 Juni 2020 hingga 9 Juli 2020. Meski begitu, kuota jumlah siswa yang bisa diterima di sekolah negeri sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah total lulusan sekolah dasar (SD) saat ini.

Baca juga:

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masyati Yulia mengakui hal itu dan menjelaskan, dari 32.000 siswa SD yang lulus, hanya sekitar 10.600 siswa yang dapat masuk SMP negeri. Artinya, sekitar 70 persen siswa lulusan SD terpaksa masuk ke sekolah swasta.

“Kita cuma ada daya tampung (kuota SMP) 10.600, sedangkan yang lulus SD itu 32.000,” ujarnya, Rabu (1 Juli 2020).

Pengurangan Iuran SPP Sekolah Swasta

Meski demikian, Masyati mengatakan pihaknya juga telah meminta agar sekolah swasta memberikan kebijakan pengurangan iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) agar tidak memberatkan orang tua siswa. Terlebih, saat ini banyak keluarga yang perekonomiannya terganggu karena terdampak wabah covid-19.

“Saya sudah menghimbau agar sekolah swasta tidak menerapkan biaya tinggi untuk masuk ke sekolahnya,” katanya.

Tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pun memangkas anggaran untuk program Tangerang Cerdas. Anggaran itu dialihkan untuk penanganan covid-19. Karena itu, Pemkot Tangerang tidak dapat memberikan bantuan kepada siswa kurang mampu yang bersekolah di sekolah swasta.

Meski begitu, Masyati menegaskan bahwa pemerintah tetap memberikan bantuan untuk meringankan beban siswa melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Swasta juga dapat uang BOS bantuan dari pemerintah,” ucapnya.

Pendaftaran PPDB daring untuk tingkat SMP di Kota Tangerang yang sedang berlangsung ini dilaksanakan melalui 4 jalur, yaitu jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan prestasi. Jalur zonasi akan berlangsung 26 Juni–1 Juli 2020, jalur afirmasi dan  perpindahan orang tua akan berlangsung 2–4 Juli 2020, sedangkan jalur prestasi akan berlangsung 7–9 Juli 2020.

Masyati juga mengimbau kepada orang tua murid yang sudah melakukan pendaftaran secara mandiri melalui daring untuk tidak mendatangi sekolah untuk menghindari wabah covid-19.

“Karena mereka mendaftar secara bersamaan dan data yang masuk berdasarkan real time. Kalau sudah daftar secara mandiri, pasti sudah masuk datanya, tinggal ditunggu saja,” pungkasnya.

Tanggapan Wali Kota Tangerang

Menanggapi sedikitnya kuota siswa pada sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kota Tangerang, Wali Kota Tangerang beralasan bahwa dalam pelayanan pendidikan ada kemitraan antara pemerintah dan swasta.

“Kita punya sekolah swasta. Kalau semua dihandel sama pemerintah jadi sekolah negeri, nanti swastanya gak kebagian murid,” ujarnya, Rabu (1 Juli 2020).

Arief menjelaskan, Pemerintah Kota Tangerang juga telah menyosialisasikan kepada sekolah-sekolah swasta agar mengurangi besarnya SPP supaya tidak terlalu membebani para orang tua murid.

“Kita udah sosialisasikan sama sekolah-sekolah swasta. Maksudnya, dalam kondisi pandemi, jangan terlalu membebani orang tua dengan uang bangunan dan sebagainya,” ucapnya. (Yadi/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan