Lagi, Petinggi PAN Cilegon Membelot

Joe
23 Jul 2020 11:01
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Setelah Bendahara DPD PAN Rosyid Haerudin secara terang-terangan mendukung bapaslon Ati–Sokhidin, kini giliran Wakil Ketua DPD PAN Cilegon Ubaidillah Tabrani  menyatakan hal yang sama, padahal PAN sendiri justru mengusung Iye Iman Rohiman–Awab sebagai bapaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon.

“Ini pilihan hati nurani. Hati nurani itu tidak bisa dibohongi,” kata Ubaidillah, Rabu (22 Juli 2020).

Ubaidillah menegaskan, siap menerima konsekuensi dan sanksi partai atas pilihannya itu karena ia bersama Golkar memiliki catatan sejarah panjang. Sewaktu Iman Ariyadi–Edi Ariadi maju pada Pilkada Cilegon lima tahun lalu, ia dipercaya menjadi Ketua Tim Pemenangan Ciwandan. Inilah alasan yang membuatnya membelot dari PAN dan siap menerima sanksinya.

“Saya siap menerima konsekuensi karena ini adalah pilihan saya pribadi dan tanpa ada paksaan,” tegasnya.

Sekjen DPD Partai Golkar Cilegon Sutisna Abbas menyambut baik bergabungnya Wakil Ketua DPD PAN Kota Cilegon Ubaidillah Tabrani ke barisan PAS (Pasangan Ati–Sokhidin).

Bergabungnya politisi senior tersebut, lanjut Sutisna, tentunya akan membawa sebuah energi baru bagi pemenangan Ati–Sokhidin dan bertambah pula kepercayaan masyarakat Cilegon.

“Saya kira ini adalah sebuah energi baru yang kami terima karena Pak Ubaidillah adalah salah satu petinggi PAN Cilegon, bahkan beliau adalah salah satu pendiri PAN di Cilegon sejak era reformasi,” katanya.

Di tempat berbeda, Sekretaris DPD PAN Cilegon Hasbudin mengaku sudah mengetahui kader PAN yang membelot.

“Itu dinamika politik. Pilihan  politik secara pribadi itu hak politik masing-masing. Saya tidak mau terlalu jauh menilai,” katanya.

Perihal sanksi untuk kader yang membelot, Hasbudin menegaskan bahwa hal itu sudah ada aturan mainnya.

“Kalau mengikuti aturan partai, tentu sanksi itu akan dilakukan. Tapi, kalau persoalan hak pribadinya, tentu kita hormati,” tandasnya. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan