Ini Penyebab Utama Kasus Kebakaran di Tangerang

Ramzy
6 Des 2018 12:41
2 menit membaca

TANGERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat selama kurun waktu Januari hingga November 2018, terjadi 241 peristiwa kebakaran. Dari jumlah tersebut korsleting arus pendek listrik dan pembakaran sampah sembarangan menjadi penyebab utama kasus kebakaran.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Agus Suryana mengatakan, dari keseluruhan penyebab kebarakan yang terjadi di Kabupaten Tangerang, korsleting arus pendek listrik terdapat 71 kasus dan pembakaran sampah sembarangan sebanyak 47 kasus.

Sementara, lanjutnya, untuk penyebab kebakaran seperti kompor atau tabung gas hanya 12, obat nyamuk 1, lilin atau lampu tempel 1 kasus, puntung rokok 11 kasus, penyebab lain-lain 21 dan penyebab yang belum diketahui sebanyak 31 kasus.

“118 kasus dari 241 peristiwa kebakaran terjadi karena korsleting arus listrik dan pembakaran sampah sembarang di Kabupaten Tangerang. Akibat peristiwa tersebut, Januari hingga Oktober sebanyak 32 orang luka-luka dan 6 orang meninggal dunia, dan menyebabkan kerugian sebanyak Rp59.932 miliar,” ujar Agus, Kamis (6/12/2018).

Agus menjelaskan, maraknya kasus kebakaran yang disebabkan dua kasus tersebut karena minimnya pemahaman masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya telah berupaya melakukan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat.

“Kami sudah melakukan sosialisasi-sosialisasi ke masyarakat terkait dengan penyebab apa saja yang dapat menimbulkan atau menyebabkan kebakaran. Diharapkan dengan sosialisasi tersebut masyarakat dapat memahami penyebab kebakaran dan meminimalisir kasus-kasus kebakaran,” jelasnya.

Komandan Pengendali Operasional Pemadam Kebakaran (Damkar) pada BPBD Kabupaten Tangerang, Margono Agus menjelaskan, dari 241 kebakaran tersebut hampir keseluruhan melanda industri atau pabrik dengan jumlah 27 kasus yang terjadi, lalu rumah toko (ruko) 12 kasus, dan pergudangan 12 kasus.

“Sementara untuk kawasan permukiman atau rumah tinggal itu ada 59 kasus, jadi yang terbanyak terjadi kebakaran itu di rumah tinggal. Dengan dua penyebab utama yakni korsleting arus pendek listrik dan bakar sampah sembarangan. Ada juga penyebab lain-lain itu kasusnya 131 kebakaran, nah lain-lain ini seperti kebakaran ilalang atau perkebunan dan kandang hewan atau peternakan,” papar Margono.

Margono menambahkan, damkar pada BPBD Kabupaten Tangerang hanya memiliki 15 unit mobil damkar, dengan 132 petugas. Lanjutnya, 15 unit mobil damkar yang dimiliki saat ini, masih terbilang kurang dan kerap kali mendapati kendala ketika kebakaran terjadi lebih dari tiga titik.

“Kita masih kekurangan mobil damkar, karena kita pernah ada kejadian kebakaran itu di tiga titik atau wilayah. Sementara mobil damkar kita hanya 15, dan itu kita harus bagi-bagi ke titik-titik kebakaran tersebut yang dapat berkibat pada lambannya proses pemadaman api,” kata Margono.(zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan