Gubenur Banten: Orang Datang ke Negeri di Atas Awan untuk Agungkan Ciptaan-Nya

Ramzy
24 Okt 2019 14:51
4 menit membaca

Gubernur Banten Wahidin Halim saat peletakan batu pertama Masjid Negeri di Atas Awan, Citorek

Lebak (SBN) — “Ada suasana batiniah pada orang-orang yang datang ke sini. Mereka datang untuk mengagungkan ciptaan Allah SWT. Karena itu, sebelum melihat keagungan ciptaan-Nya, orang sholat subuh terlebih dulu,” ungkap Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Rahmatan Lil’alamin Negeri di Atas Awan (NDA), Citorek, Kabupaten Lebak, Kamis (24/10/2019).

“Kita berada di suatu tempat di mana Allah SWT menunjukkan keagungan-Nya. Saya ajak para ASN (aparatur sipil negara) untuk infak membangun masjid agar berkah gajinya. Memang, pembangunan ini sengaja tidak menggunakan APBD,” tambah WH.

WH juga berharap pesantren-pesantren di sekitar Masjid Rahmatan Lil’alamin turut mengisi kegiatan untuk memakmurkan masjid agar suasananya hidup dan tidak kosong.

“Pokoknya, di mana ada jalur perjalanan musafir tidak bisa sholat, kita bikin masjid di situ,” tekadnya.

Dijelaskan pula, pembangunan jalan provinsi, khususnya ruas Cipanas–Warung Banten yang melalui Citorek, dilakukan untuk menembus keterisolasian wilayah Citorek. WH bertekad, selama memimpin bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, dia akan membangun jalan.

“Saya tidak akan mengganggu kewenangan kabupaten/kota. Semua ada undang-undangnya. Saya menjalankan kewajiban saya untuk membangun jalan provinsi,” tegas WH.

“Semoga tempat ini manfaat dan maslahat bagi kita semua tanpa memgesampingkan agama lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua ASN Pemprov Banten Sekda Al-Muktabar melaporkan, pembangunan Masjid Rahmatan Lil’alamin adalah ungkapan rasa syukur atas karunia Negeri di Atas Awan Citorek.

Masjid ini dibangun dengan luas 1.500 meter persegi di atas lahan 5.000 meter persegi. Nantinya bakal dilengkapi rumah marbot, rumah naratama (VIP), menara, kamar mandi, area teras, area parkir, dan area taman.

“Perkiraan pembiayaannya sekitar Rp5 miliar. Saat ini, dari ASN Pemprov Banten dan ASN instansi vertikal sudah terkumpul Rp780 juta. Diperkirakan membutuhkan 8 hingga 9 bulan untuk berfungsi sebagai masjid,” papar Sekda Al-Muktabar.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan sertifikat arah kiblat oleh Kakanwil Kemenag Banten A Bazari Syam kepada Gubernur.

Penyerahan sertifikat arah kiblat oleh Kakanwil Kemenag Banten A Bazari Syam kepada Gubernur Banten

Desain masjid dibuat tim dari ITB sesuai visi Gubernur dan Wagub, yaitu agar Negeri Di Atas Awan mendapatkan keberkahan. Estimasi biaya pembangunannya sekitar Rp5.314.450.000.

Desain masjid dibuat dengan mengadopsi budaya setempat, yaitu bangunan leuit (lumbung) yang khas di wilayah selatan Banten dengan dinding beraksen bilik bambu memanfaatkan tatanan kayu dan batu alam. Atapnya model limas dengan pilihan limas besar digabung limas kecil sebagai simbol pemersatu. Selain itu, fasilitas masjid juga didesain untuk ramah difabel.

Masjid Rahmatan Lil’alamiin NDA dibangun dengan konsep masjid sebagai pusat aktivitas umat, pusat ekonomi umat, penyatu umat, serta sumber rezeki umat.

Lokasi masjid dipilig berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain: ketersediaan lahan (luasan), endemik eksisting, kontur tanah, panorama, rekomendasi stakeholder, aksesibilitas, akses air bersih, serta potensi perluasan.

Dari dua pilihan lokasi, lahan pertama menjadi pilihan. Luas lahan ini diestimasi sekitar 800–1.000 meter persegi dengan kontur tanah berundak yang ketinggiannya 5 meter dan akses langsung ke jalan provinsi atau dari lahan parkir yang dikelola BUMDes. Lokasi ini juga dekat dengan lokasi masyarakat berkumpul dan sumber air. Wilayah masjid di lokasi ini juga masih bisa diperluas ke arah barat. Namun, di lokasi ini pemandangannya terhalang pohon dan homestay.

Usai melakukan peletakan batu pertama, Gubernur WH dan Wagub Andika berkeliling menemui para pedagang, pengelola warung, serta pengelola homestay untuk memastikan dampak positif (multiplier effect) seiring dengan semakin ramainya destinasi wisata ini.

Turut hadir dalam acara peletakan batu pertama itu Wagub Banten Andika Hazrumy, Sekda Pemprov Banten Al Muktabar, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni, Kakanwil Kemenag Provinsi Banten A Bazari Syam, Ketua MUI Provinsi Banten KH AM Romli, jajaran Forkopimda Provinsi Banten, tokoh masyarakat, dan para tamu undangan. (ADV)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan