Ikatan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa UMT menggelar unjuk rasa di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (28 Februari 20).KOTA TANGERANG (SBN) — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhamaddiyah Tangerang (UMT) menggelar unjuk rasa di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (28 Februari 20).
Unjuk rasa digelar karena mereka menilai, di usia Kota Tangerang yang sudah 27 tahun ini, Pemkot Tangerang masih harus melakukan banyak pembenahan. Hingga kini, Pemkot dianggap masih menimbulkan kebijakan yang bermasalah dan tidak pro terhadap masyarakat.
Pada aksi tersebut mereka mengangkat soal pembanguanan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang yang dianggap sering kali tidak dipikirkan secara matang dan hanya menggunakan anggaran APBD yang cukup besar, tetapi belum bisa dinikmati oleh masyarakatnya seutuhnya.
Permasalahan ketenagakerjaan adalah hal laiinnya yang mereka soroti. Saat ini, menurut mereka, masih banyak buruh yang mendapatkan kerja melalui yayasan (outsourcing). Terlebih lagi, kerap terjadi pemutus hubungan kerja (PHK) sepihak oleh pihak perusahaan.
Untuk itu mereka menuntut agar Pemkot dapat memberikan pembangunan infrastruktur yang dikaji ulang agar berguna bagi masyarakat. Mereka juga menuntut Pemkot untuk menghapus praktik outsourcing karena dinilai merugikan para buruh. Pemkot juga perlu memberikan sanksi kepada perusahaan yang telah memperaktikan PHK sepihak.
Korlap HMI Cabang Tangerang Raya, Ashabul Kahfi, seusai aksi mengatakan Pemkot Tangerang melakukan pembangun infrastruktur lebih mementingkan penampilan dibandingkan dampaknya.
“Seperti membangun jembatan di Kali Sipon yang bergunduk-gunduk, lalu taman-taman dan Stadion Tangerang Ayo. Belum tentu seluruh masyarakat menikmati pembangunan tersebut,” ujarnya. (Yadi/Atm)
Pos Terkait
Trending News
Tidak ada komentar