Pemkab Tangerang Jamin Kesediaan Stok Sembako di Pasar

Ramzy
11 Agu 2020 13:57
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Pemerintah Kabupaten Tangerang (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), optimis menjamin ketersediaan stok sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di pasaran.

Hal itu dinyatakan usai Disperindag Kabupaten Tangerang turun langsung ke pasar tradisional di Kabupaten Tangerang. Diantaranya, Pasar Gudang Tigaraksa, Curug, Cikupa, Kelapa Dua dan Balaraja.

Kepala Seksi Bahan Pokok dan Logistik Diperindag Kabupaten Tangerang, Apid mengatakan, stok sembako dan kebutuhan lainnya masih tersedia di pasaran. Menurutnya, pandemi Covid-19 tidak terlalu berpengaruh pada ketersediaan pemenuhan kebutuhan warga dari pasar. Berdasarkan informasi dari pedagang untuk bahan pokok masih aman. Artinya stok tersedia dan tidak ada kelangkaan barang di pasar.

“Memang ada kenaikan harga di beberapa bahan kebutuhan, tapi juga ada yang turun dan masih dalam batas wajar,” ungkapnya, Selasa, 11 Agustus 2020.

Data yang diterima SuaraBantenNews, telah terjadi penurunan harga di komiditi beras jenis IR 64 KWIII dari sebelumnya Rp10.600 menjadi Rp10 ribu per kilogram. Tidak hanya itu, gula pasir lokal pun mengalami penurunan harga dari Rp15 ribu menjadi Rp14 ribu setiap kilogramnya.

Penurunan harga juga terjadi pada Ayam Kampung dari Rp67 ribu hingga Rp75 ribu menjadi Rp60 ribu hingga Rp65 ribu per ekornya. Harga telur ayam boiler juga mengalami penurunan dimana sebelumnya Rp25 ribu sekarang berkisar di Rp24 ribu per kilogramnya.

Sedangkan, kenaikan harga terjadi di minyak goreng curah dari Rp11 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogramnya. Tepung terigu kualitas medium juga mengalami kenikan harga menjadi Rp8 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogramnya.

Kenaikan juga terjadi pada cabe merah keriting dari sebelumnya Rp23 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogramnya. Tidak hanya itu, harga Bawang merah pun ikut melonjak dari Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogramnya.

“Hasil survei data dari pedagang ini kita laporkan kepada pimpinan dan provinsi. Adapun untuk tindakan seperti operasi pasar atau semacamnya itu ada di provinsi. Data ini kita terus up date atau perbarui seminggu sekali dan dilaporkan setiap Senin,” tutupnya.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan