Potensi Masalah Pilkada 2020, BIN: Waspadai Kampanye Isu SARA di Rumah Ibadah dan Sekolah

Ramzy
19 Des 2019 18:11
2 menit membaca

JAKARTA (SBN) — Badan Intelijen Negara (BIN) mengantongi sejumlah persoalan yang berpotensi muncul pada Pilkada Serentak 2020. Daftar potensi masalah Pilkada 2020 itu adalah hasil evaluasi pelaksanaan pemilu sebelumnya serta dinamika sosial yang berkembang di masing-masing daerah.

Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, Juru Bicara BIN Wawan Purwanto menuturkan, salah satu sorotan utama adalah kampanye terselubung melalui isu-isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) lewat rumah ibadah.

“Deteksinya seperti money politics, kampanye terselubung penggunaan rumah ibadah (dan) sekolah, kan itu dilarang. Kemudian juga ada ujaran kebencian, persebaran medsos yang cenderung kepada kampanye hitam,” kata Wawan saat ditemui di Gedung RRI, Jakarta, Kamis (9/12).

CNN juga mengabarkan, BIN sudah memetakan daerah-daerah rawan konflik pada Pilkada 2020. BIN membelah daftar masalah di 270 daerah penyelenggara pilkada menjadi tiga tingkatan: merah, kuning, dan hijau.

Meski begitu, Wawan enggan membeberkan data kerawanan pilkada tersebut sebab, tegasnya, informasi intelijen itu menjadi data rahasia negara.

“Data itu ke pemda dan pompinda karena rapatnya kan itu bersama stakeholder. Secara prinsip kita membuka ke mereka yang punya kompetensi mengamankan,” tuturnya.

“Nanti khawatirnya ada mereka [masyarakat di daerah rawan] yang antisipasi dengan eksodus,” sambung Wawan.

Pilkada Serentak akan diselenggarakan pada 23 September 2020. Kemendagri mencatat ada 107.531.640 penduduk yang berpotensi menjadi pemilih dalam perhelatan itu.

Ini adalah pilkada serentak terbesar dalam sejarah Indonesia karena diikuti 270 daerah yang terdiri atas 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota.

Pilkada tersebut juga akan menjadi yang terakhir karena pilkada berikutnya akan diserentakkan dengan pileg dan pilpres pada tahun 2024. (Cnn/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan