Sempat Rusak, BPBD Banten: Alarm Tsunami Sudah Diperbaiki

Ramzy
24 Des 2019 12:39
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Sejumlah kawasan pantai di Banten setiap tahunnya selalu dipadati pengunjung saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, meski tidak diinginkan, potensi bencana alam sangat besar di wilayah pantai tersebut. Karena itu, perlu kesigapan petugas dalam mendeteksi dan memberikan peringatan dini.

Beberapa waktu lalu sempat terjadi kerusakan alarm tsunami di beberapa titik pantai. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengeklaim sudah memperbaiki.

“Sudah diperbaiki. Memang sempat terjadi kerusakan pada 13 November kemarin karena diterjang puting beliung. Namun, sekitar awal Desember sudah diperbaiki,” ucap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banten Juhriyadi usai rapat Forkopimda Provinsi Banten di Pendopo Gubernur, KP3B, Kota Serang, Senin (23 Desember 2019).

Juhriyadi mengatakan pihaknya juga sudah merencanakan membuat sarana dan prasarana komunikasi di setiap daerah karena kendala yang sering ditemukan ketika terjadi bencana adalah listrik padam sehingga sulit berkomunikasi.

“Sedang kita bangun fasilitas komunikasi. Kita akan pinjam pakai alat di Provinsi untuk kabupaten/kota. Sudah menjadi keseringan ketika ada bencana, sinyal pada mati. Maka kita bangun jalur komuniakasi dengan alat ini,” ujarnya.

Pihaknya juga sudah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) agar memfungsikan kentongan sebagai alat alarm ketika ada bencana.

“Kita sudah MOU dengan DKM-DMM agar kentongan yang berada di masjid-masjid bisa difungsikan sebagai alat informasi bencana,” ucapnya.

Menurutnya, BPBD Provinsi juga sudah berupaya membangun dan bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk membuat jalur evakuasi.

“Di Lebak, para pihak desa sudah mengusulkan dan salah satu perusahaan ada yang siap membangun. Di Pandeglang, tempat evakuasi sudah bagus, disiapkan pihak perhutani. Di wilayah Cerita dan kawasan Anyer, pihak desa sudah menyiapkan dan sudah bagus jalurnya, ada jalur evakuasi dan rambu sudah terpasang. Kalau di Cilegon, sudah dikordinasikan ke perusahaan,” terangnya.

Ia juga meminta ke pemerintah kabupaten dan kota untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berasal dari aparat desa untuk dipersiapkan.

“Aparatur desa harus terdepan dan tangguh dalam menghadapi bencana serta harus lebih dahulu mendeteksi bencana,” ucapnya. (Hendra/Atm)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan