Respons Tanggap Bencana, Pemkab Tangerang Inisiasi Bentuk Forum PRB API

Ramzy
8 Mar 2020 08:40
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN)— Dalam rangka tanggap bencana, Pemerintah Kabupaten Tangerang mendeklarasikan Forum Pengurangan Resiko Bencana Antisipasi Berubahan Iklim (PRB API). Kegiatan dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Sabtu, 7 Maret 2020.

Forum yang diinisiasi BPBD Kabupaten Tangerang memiliki komposisi 5 unsur utama yang berasal dari perwakilan dari pemerintah, dunia usaha, akademikus, masyarakat, dan media.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Saptho Nurtjahya mengatakan, deklarasi Forum PRB API bertujuan memberi masukan dan untuk mempermudah gerak BPBD Kabupaten Tangerang dalam usaha pencegahan dan penanggulangan bencana.

“Nanti bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tapi hal yang terjadi di luar sana pun akan diserap dan digodok di forum PRB API,” ujarnya.

Untuk langkah awal PRB, kata dia, akan menggelar pertemuan rutin yang membahas isu terhangat dan aturan-aturan baru atas kewenangan daerah guna penanggulangan bencana.

“Untuk jangka panjang, tentu selalu memberi arahan kepada BPBD Kabupaten Tangerang agar fokus bekerja,” ujarnya.

Alasan mendasar terbentuknya forum ini, kata dia, karena ada 8 potensi risiko bencana di Kabupaten Tangerang yaitu banjir, cuaca ekstrim, banjir bandang, kekeringan, gempa bumi, gelombang tsunami, serta kebakaran lahan dan hutan.

Sementara Kepala Balai Besar Meteorologi klimatologi dan Geofisika wilayah II Hendro Nugroho mengatakan, forum yang terbentuk diharapkan bisa memiliki kemampuan mengenali lingkungan. Dia mendorong, Forum PRB API untuk aktif memberikan literasi kebencanaan kepada masyarakat.

“Seperti curah hujan yang cukup tinggi dan mitigasi bencana seperti apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Heri Herianto mengatakan, selain deklarasi forum PRB API, Pemkab Tangerang juga bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesi (WVI) dalam menyosialisasikan pentingnya sekolah aman bencana.

“Pengetahuan seperti peta ancaman bencana harus diberikan sejak dini, Jadi mereka bisa mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Itu bisa mengurangi risiko saat terjadi bencana,” tutupnya. (Restu/Don).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan