Khawatir, Ulama di Kota Serang Kompak Tolak Rapid Test

Ramzy
17 Jun 2020 17:32
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Beredar video Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Serang menolak rencana rapid test massal di pesantren. Video berdurasi 34 detik tersebut diikuti puluhan pimpinan pondok pesantren.

Ketua Presidium FSPP Kota Serang, Hasanudin membenarkannya, menurutnya penolakan tersebut merupakan bentuk antisipasi adanya penyalahgunaan dalam rapid test.

“Kita telah adakan diskusi dengan para kiai untuk membahas terkait program pemerintah merapid test di pesantren. Para kiai berpikir ngapain tes kalau orang itu sehat?, ketika pesantren diliburkan juga hanya diam di pondok saja,” kata Hasanudin, Rabu, 17 Juni 2020.

Hasanudin menjelaskan, tes cepat tersebut di beberapa daerah lain seakan hanya menyasar para kiai saja.

“Seperti di Cilegon ada kiai yang tiba-tiba didatangi oleh orang yang menyebut dirinya tim kesehatan. Padahal, kiai itu sehat-sehat saja. Jadi ini langkah untuk mencegah adanya kelompok yang menyalahgunakan rapid test,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kota Serang, Hari Pamungkas mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi persuasif terlebih dulu kepada para ulama di pondok pesantren.

“Kita akan utamakan dahulu komunikasi dengan sosialisasi dan pendekatan persuasif di pesantren-pesantren,” katanya.

Ia menambahkan, Kota Serang disebutnya segera memasuki masa transisi menuju new normal yang harus disiapkan dengan matang, termasuk protokol kesehatan di pesantren.

“Kita memang harus melakukan pendekatan kepada mereka di pesantren, supaya mengerti pentingnya rapid test dan swab untuk menekan penyebaran, bukan untuk tujuan lain,” jelasnya.(Hendra/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan