Mahasiswi Amerika Teliti dan Coba Atraksi Debus

Ramzy
18 Nov 2019 10:32
2 menit membaca

Dana Graham saat terlibat atraksi Debus Almadad

CILEGON (SBN) — Seorang mahasiswi asal Amerika tengah meneliti budaya debus Banten. Penelitian itu berkaitan dengan studinya pada Jurusan Antropologi di University of America sekaligus karena tidak adanya budaya sejenis debus ini di negaranya.

Dana Graham, mahasiswi dari University of America di Meksiko, ditemani beberapa mahasiswa dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mendatangi Kantor DPD (Dewan Pengurus Daerah) Bandrong Kota Cilegon. Dia menyatakan perlu mengetahui apa itu debus dan bagaimana prosesnya sejak awal belajar hingga mahir.

“Di Amerika tidak ada budaya seperti debus ini. Karena itu, saya berupaya menelitinya,” ujar Dana, Minggu (17/11/19).

Ketertarikan Dana kepada debus memang beralasan karena debus—juga silat bandrong—memang diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) asal Banten.

Ketua DPD Badrong Kota Cilegon Mustasyim Madyaksa membolehkan Dana untuk melihat dan mewawancarai para tokoh debus di DPD Bandrong untuk mendapatkan keterangan lebih lengkap.

“Silakan saja. Kebetulan hari ini ada Pasar Budaya. Di tengah acara Pasar Budaya ada kegiatan latihan pencak dan debus, jadi boleh bertanya-tanya sama pemain debusnya,” ucap Kang Mus, panggilan akrab Mustasyim.

Usai berbincang dengan jajaran pengurus DPD Bandrong, Dana pun meninjau lokasi pementasan debus dan rampak kolosal ditemani para pengurus DPD Bandrong. Kemudian, Dana pun diajak terlibat dalam aksi Debus Almadad. Dipandu Kang Hamzah dan Ust. Basri, air keras disiramkan ke telapak tangan Dana. Dia terlihat terkejut karena tangannya tidak terluka.

“Setelah studi saya selesai, saya akan berkunjung lagi ke Banten dan akan lebih lama melakukan penelitian,” tutur Dana seusai wawancara. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan