Saham Bank Banten Ditawar CT Corp Rp1/lembar, DPRD Banten Khawatir Hanya Akal-akalan

Ramzy
26 Nov 2019 10:53
2 menit membaca

Ketua Komisi III DPRD Banten Gembong R. Sumedi (Foto: Dok. Suarabantennews.com)

SERANG (SBN) — Saham Bank Banten yang merupakan anak perusahaan BUMD Banten Global Development (BGD) ditawar bos CT Corp (PT Chairul Tanjung Corpora) senilai Rp1/lembar. Jika tawaran itu disetujui, CT Corp bersedia menggelontorkan dananya hingga triliunan rupiah untuk menyehatkan Bank Banten. Namun, tawaran tersebut sampai sekarang belum disetujui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Pemprov Banten pada Tahun Anggaran (TA) 2019 mengalokasikan penyertaan modal sebesar Rp131 miliar untuk Bank Banten lewat induk perusahaannya. Tetapi, penyertaan modal tersebut belum diberikan, menunggu hasil rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Rencananya, akhir bulan ini rekomendasi dari OJK akan keluar,” ucap Ketua Komisi III DPRD Banten Gembong Rudiansyah Sumedi usai mengisi acara diskusi di Serang Gawe, Ciceri, Kota Serang, Senin (25 November 2019).

Pada APBD 2020, Pemprov Banten tidak menyertakan modal tambahan dan akan memasukannya pada APBD perubahan 2020. Bank Banten berharap Pemprov mengalokasikan penyertaan modal sebesar Rp175 miliar, sehingga total dana yang masuk ke BGD di tahun 2020 bisa mencapai Rp305 miliar. Dengan demikian, opsi right issue bisa dilakukan oleh pemegang saham dalam upaya menyehatkan perusahaan.

“Langkah right issue baru bisa disanggupi Bank Banten apabila ada tambahan penyertaan modal minimal Rp.300 miliar yang masuk pada tahun 2020. Jika kurang dari itu, akan sangat berat untuk melakukannya,” ujarnya.

Gembong menuturkan, walaupun Pemprov menyertakan modal tambahan akumulasi dari tahun anggaran 2019 sebesar Rp305 miliar, kemungkinan sangat kecil untuk menyehatkan perusahaan tersebut mengingat beban yang ditanggung Bank Banten jauh lebih besar.

“Pemprov sudah menggelontorkan dana cukup banyak untuk Bank Banten, namun kondisinya tetap tidak ada  perkembangan. Sekarang, misalnya, Pemprov memberikan penyertaan modal tambahan sebesar Rp305 miliar. Saya rasa itu cuma mampu memperpanjang napas saja,” ucapnya.

Gembong juga khawatir tawaran itu hanya akal-akalan saja. CT Corp membeli Rp1/lembar dikali sekian ribu lembar, kemudian sahamnya mereka jual lebih mahal. Meskipun kepemilikan saham mayoritas tetap dimiliki Pemprov Banten, ini jelas menguntungkan CT Corp.

“Komisi III bersama Sekda sudah membahas masalah penawaran ini. Kalaupun nanti Pemprov mengamini tawaran dari CT tersebut, namun komitmennya CT tidak diperbolehkan membeli tambahan saham lagi. Artinya, jumlah saham yang ia beli sudah stagnan jumlahnya sekian,” tutupnya. (Hendra/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan