Petahana Kurang Perhatikan Tenaga Kerja, Komputer Pilih Iye–Awab

Joe
25 Agu 2020 09:46
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Komunitas Peduli Tenaga Kerja (Komputer) Cilegon menyatakan keberpihakannya terhadap pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon Iye–Awab. Pernyataan ini mereka deklarasikan di depan Iye–Awab serta Ketua Tim Pemenangan Sahruji di Jungle Park Cilegon, Senin (24 Agustus 2020).

Ketua Komputer Maman Hilman mengatakan, salah satu alasan mereka menyatakan dukungan terhadap pasangan Iye–Awab adalah adanya visi-misi yang sama untuk melindungi dan menyejahterakan tenaga kerja lokal. Karena itu, pilihan dukungan jatuh kepada Iye–Awab, bukan kepada petahana.

“Kesejahteraan itu dapat didorong, diciptakan, dan diupayakan oleh wali kota dan legislatif dengan membuat sebuah payung hukum yang berpihak terhadap tenaga kerja lokal,” kata Maman Hilman, Selasa (26 Agustus 2020).

Konteks payung hukum yang dimaksud, lanjut Hilman, adalah adanya pembentukan peraturan daerah (perda) yang memastikan kontribusi setiap investor yang masuk ke Kota Cilegon kepada tenaga kerja lokal.

Hilman menyampaikan, sejauh ini pemerintah Kota Cilegon kurang perhatian terhadap tenaga kerja lokal. Banyaknya industri di Kota Cilegon, baik industri besar, sedang, maupun kecil, tidak sinkron dengan fakta bahwa Kota Cilegon adalah daerah dengan angka pengangguran tertinggi se-Banten.

“Ironisnya, Kota Cilegon yang terkenal dengan banyaknya Industri, tapi pengangguran terbesar se-Banten,” ujar Hilman.

Kondisi di atas, tambah Hilman, menandakan bahwa Pemkot tidak berhasil dalam mengelola tenaga kerja dan ruang lingkup lapangan kerja. Hal ini terbukti saat PT Krakatau Steel (KS) melakukan restrukturisasi yang berdampak terhadap ribuan tenaga kerja lokal, Pemerintah Kota Cilegon tidak serius memperjuangkan nasib para tenaga kerja itu.

“Terbukti ribuan buruh KS dipecat. Saya melihat tidak ada upaya serius dan niat dari Pemkot untuk membela buruh,” terangnya.

Hilman yang juga mantan Ketua Serikat Pekerja KS menyatakan, saat ini ia masih menghimpun kekuatan dari PUK-PUK (Pimpinan Unit Kerja) yang diestimasikan jumlahnya akan mencapai ribuan untuk dimobilisasi agar memberikan suara bagi pasangan Iye–Awab. Saat ini Komunitas Peduli Tenaga Kerja (Komputer) baru memiliki sekitar 300 anggota terdaftar. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan