Kepemimpinan WH-Andika Dinilai Kurang Sinergis dengan Kabupaten/Kota

Ramzy
12 Des 2019 19:56
2 menit membaca

Diskusi Publik “Refeksi Akhir Tahun 19 Tahun Provinsi Banten” di Gedung Serba Guna DPRD Banten, Kamis (12 Desember 2019).

SERANG (SBN) — Pengamat politik Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta),  Gandung Ismanto, menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten di bawah kepemimpinan Wahidin Halim dan Andika Hazrumi kurang bersinergi dengan kabupaten dan kota yang ada di banten.

“Salah satu problem di Banten adalah pemerintahannya masih terkotak-kotak. Pemprov Banten hadir untuk rakyat, sama seperti kabupaten/kota, seharusnya saling bersinergi,” ucap  Gandung saat mengisi acara Diskusi Publik Fraksi Partai Gerindra di Gedung Serba Guna DPRD Banten, Kamis (12 Desember 2019).

Gandung mencontohkan, dalam dunia pendidikan, misalnya, Pemprov Banten hanya fokus menangani permasalahan pendidikan di tingkat SMA/SMK yang menjadi tanggung jawabnya.

“Pemprov Banten seakan mengabaikan perkembangan pendidikan tingkat SD dan SMP yang menjadi tanggungjawab kabupaten/kota,” ujarnya.

Sehingga, imbuhnya, ketika ada permasalahan pendidikan di tingkat SD dan SMP, Pemprov lepas tangan karena menilai itu domain kota dan kabupaten, padahal Pemprov mempunyai kewajiban pembinaan terhadap kota dan kabupaten karena Pemprov merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah.

“Kalau sibuk ngurusin SMA saja, sementara SD dan SMP diabaikan, maka akan menjadi bencana. Jadi, mesti ambil peran dengan kabupaten kota agar dapat bersinergi,” imbuhnya.

Selain itu, sambung  Gandung, ketika Pemkot atau Pemkab melakukan konsultasi ke Pemprov, sudah seharusnya Pemprov memberikan solusi yang komprehensif.

“Akan tetapi, rata-rata ASN yang telah melakukan konsultasi ke Pemprov mengaku bingung dan tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Jadi, konsultasinya malah ke Jakarta,” ujarnya.

Dalam Diskusi Publik “Refleksi Akhir Tahun 19 Tahun Provinsi Banten” ini,  Gandung juga menilai, sekalipun Banten sudah mengalami banyak kemajuan, tetapi masih terbilang lambat.

“Kita memang sudah banyak kemajuan, tetapi daerah lain lebih maju,” ujarnya.

Gandung juga menyoroti soal lambatnya pertumbuhan Kota Serang. Menurutnya, ibu kota ini merupakan representasi Banten secara keseluruhan.

“Ketika datang, eksepktasi tentang ibu kota Banten jauh dengan realitasnya. Bicara Kota Serang bukan hanya kapasitas Pemkot Serang yang memang anggarannya kecil. Jadi, sinergisitas antara Pemkot Serang dan Pemprov sangat perlu dilakukan,” ujarnya. (Hendra/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan