Dewan Pendidikan Banten Setuju UN Dihapus

Ramzy
16 Des 2019 11:10
2 menit membaca

Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Banten Dadang Setiawan.

SERANG (SBN) — Dewan Pendidikan Provinsi Banten mendukung rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional (UN) dan menggantinya dengan sistem asesmen.

“Saya sepakat wacana penghapusan UN diganti dengan asesmen. Tetapi, dengan catatan, harus ada keseimbangan antara kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan),” ucap
Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Banten Dadang Setiawan saat ditemui di Setda Provinsi Banten, Senin (16 Desember 2019).

Setiap membuat kebijakan, sambungnya, menteri atau pemerintah sudah pasti mengkajinya secara matang. Jadi, sudah dianalisis dan dipertimbangkan plus dan minusnya.

“Setiap daerah kan memiliki persoalan sarana, prasarana, dan tenaga pendidik yang berbeda-beda sehingga tidak bisa dilakukan penilaian yang sama semua,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini, UN itu untuk apa? Untuk masuk perguruan tinggi juga tidak dijadikan dasar alat ukur karena nanti ada tes lagi. Begitu juga dari jenjang yang lainnya, itu kan hanya salah satu alat ukur saja. Apalagi, sekarang ada sistem zonasi. Jadi, kalau memang hanya sebatas pemetaan, harus ada perbaikan.

“Metode asesmen ini akan mencakup seluruh aspek penilaian dalam menentukan kelulusan siswa. Tentu ini berdasarkan hasil analisa dan pengawasan dari satuan sekolah yang bersangkutan karena manusia itu cerdas bukan hanya otak, tapi karakter, akhlak, dan ketarampilan. Sebab penting juga dengan keterampilan yang bagus,” katanya.

Menurutnya juga, asesmen ini adalah salah satu solusi untuk mengentaskan pengangguran di Banten karena sekarang ini yang didengungkan adalah tidak link and macth antara pendidikan dan industri.

“Agak sulit untuk mengklopkan dunia pendidikan dan dunia kerja karena walau bagaimanapun ada gap antara yang dipelajari di sekokah dan di industri. Dari segi alat juga kan ada perbedaan,” tuturnya.

Justru, terangnya, yang perlu diperhatikan adalah pendidikan karakter di sekokah untuk mempersiapkannya menghadapi dunia kerja.

“Sikap pantang menyerah, jujur, tanggung jawab, dan mentalnya, itu yang lebih penting di dunia kerja. Tidak sedikit yang tidak sesuai jurusan tapi lebih berhasil karena modal ulet, disiplin, dan jujur,” ucapnya. (Hendra/Atm)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan