Saat Reses, Masyarakat Banyak Keluhkan Soal Debu Blast Furnace Krakatau Steel

Ramzy
22 Des 2019 10:36
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Permasalahan debu blast furnace PT Krakatau Steel dan pengangguran banyak dikeluhkan masyarakat daerah pemilihan Ciwandan–Citangkil. Hal ini diketahui saat reses salah seorang anggota DPRD Kota Cilegon asal fraksi Golkar, Rafiudin. Reses dilakukan di kediaman Rafiudin di lingkungan Pekalongan, Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil, Sabtu (21/12/19).

Ketua Karang Taruna Kelurahan Deringo Opa Mustapa mengatakan, dampak  debu yang disebabkan produksi blast furnace bukan hanya di kelurahan Samangraya, melainkan kelurahan Deringo pun terkena dampaknya. Menurut Opa, langkah yang dilakukan pihak KS dirasa belum cukup mengingat ini menyangkut kesehatan masyarakat.

“Kita di kelurahan baru hanya menerima bantuan distrubusi susu dan untuk Posko kesehatan mestinya jangan hanya di kelurahan Samangraya, melainkan di Kelurahan Deringo juga mestinya ada,” harapnya.

Opa menambahkan, karena bantuan PT KS terhadap korban terdampak pencemaran debu dirasa kurang, diharapkan PT KS memberikan bantuan lebih karena ini berkaitan dengan kesehatan masyarakat secara langsung dan tidak langsung.

“Harapnnya, ada kompensasi lebih dari itu karena ini barkaitan dengan masyarakat, juga langsung bersentuhan dengan kesehatan. Kalau hanya susu, itu juga kuotanya 1 berbanding 10 bahkan,” ujar Opa.

Rafiudin yang juga anggota Komisi lV akan menyerap semua aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya, yakni Ciwandan-Citangkil. Menurutnya, semua akan di tampung. Namun, skala priotas akan lebih diutamakan, apalagi soal kebutuhan dasar masyarakat.

“Khususnya masalah debu yang memang urgent dan harus segera diatasi,  memang pada hari Senin PT KS akan dipanggil oleh Komisi II dan IV untuk mengatasi permasalahan ini agar tidak terulang kembali,” ujar Rafiudin.

Dalam reses itu, bukan hanya persoalan debu, persoalan infrastruktur pun banyak masukan dari masyarak. Oleh karena itu, aspirasi yang masuk akan direalisasikan meski nanti akan terbagi dalam beberapa tahapan.

“Soal infrastruktur yang utamanya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, harus di lakukan. Kenapa? Karena selain secara ekonomi semakin merata, akses dan waktu juga lebih cepat,” tandasnya. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan