50 Rumah Warga Terendam Banjir: Diduga Akibat Proyek  Pengurukan PT Lotte

Ramzy
30 Des 2019 08:37
3 menit membaca

CILEGON (SBN) — Sebanyak 50 rumah dari 120 kepala keluarga (KK) terendam banjir akibat hujan disertai petir, Sabtu (27/12) malam. Banjir  diduga merupakan dampak proyek pembangunan  PT Lotte Chemical Indonesia (LCI)  yang kini memasuki tahap pengurukan.

Banjir kali ini lebih parah di bandingkan banjir sebelumnya. Karena kejadian itu, puluhan warga lingkungan Tegalwangi Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, mendatangi proyek PT Lotte tersebut di dampingi Kapolsek Pulomerak, Minggu (29/12/12).

Banjir yang terjadi diduga keras akibat menyempitnya saluran air Kali Kruwuk dan hilangnya daerah resapan lantaran adanya aktivitas pengurukan tanah pada tahap pembangunan PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di kawasan Lotte Chemical tersebut.

“Meski intensitas hujan tadi malam enggak begitu besar, tapi banjir yang terjadi cukup parah,” ujar Ketua RT 03 Lingkungan Tegalwangi Kruwuk Nasehudin kepada wartawan.

Naseh mengatakan, pihaknya bersama warga setempat meminta agar PT LCI dan Pemerintah daerah menangani masalah banjir ini dengan serius. Menurutnya, akibat aktivitas pengurukan tanah pada tahap pembangunan PT LCI, Kali Kruwuk menyempit dan daerah resapan air menghilang.

“Ada sekitar 50 rumah dari 120 kepala keluarga yang terendam akibat banjir,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dulu terdapat empat saluran drainase yang membawa air sampai ke lokasi akhir pembuangan. Namun, lanjutnya, tiga saluran air tertutup oleh aktivitas pembangunan PT LCI. Kini hanya tersisa satu saluran. Saat hujan deras, airnya meluap dan mengakibatkan banjir.

 “Aliran air dari Gurung Cindek, Dawe, dan Kumpet, dulunya ada saluran air. Sekarang sudah tertutup, tinggal satu saluran lagi,” tandas Naseh.

Naseh mengungkapkan, musibah banjir ini mengakibatkan warganya cukup menderita. Walaupun tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi sangat dirasakan bagi warga. Banjir ini juga merupakan banjir kedua setelah  satu bulan yang lalu warga mengalami hal serupa.

 “Ini baru imbas banjir, belum nanti ada imbas debu dan kebisingan suara kalau pabrik sudah mulai beroperasi,” pungkasnya.

Dalam mengatasi banjir ini, pihaknya bersama warga, meminta kepada pemerintah daerah agar menembuskan Kali Gerogol dan Kali Wadas agar air tidak mengalir ke permukiman warga.

Kemudian kepada PT LCI, warga meminta agar dibuatkan kanal atau tandon sebagai pengganti daerah resapan air yang hilang karena diuruk. Dengan adanya tandon yang mampu menampung air dengan kapasitas tinggi, diharapkan masalah aliran air bisa teratasi.

Sementara itu, perwakilan manajemen PT Lotte Chemical Indonesia, Nurman, mengatakan pihaknya sudah melakukan survei lokasi dan melakukan pendalaman saluran air. Namun, katanya, untuk pelebaran saluran belum dapat dilakukan karena lahan yang digunakan bersinggungan dengan lahan warga dan perusahaan lain.

 “Kita sedang mendalami dan merapikan saluran alur. Kalau melebarkan, itu kan ada tanah warga dan pabrik lain, kita belum sampai ke situ karena perlu diskusi dengan stakeholder dan pihak terkait,” terangnya.

Ia menyatakan, banjir yang terjadi sebenarnya bukan sepenuhnya tanggung jawab PT LCI. Untuk melakukan normalisasi Kali Kruwuk, perlu dibahas bersama seluruh unsur terkait.

“Nanti, hari Senin, kami akan berkoordinasi dengan DPRD Cilegon untuk meminta bantuan menengahi masalah tersebut karena melibatkan banyak pihak,” tuturnya.

Dalam mengatasi masalah ini, pihaknya meminta kepada DPRD Kota Cilegon mempertemukan stakeholder terkait karena di situ terdapat tanah milik PT PCM dan PT KS yang juga harus memiliki peran. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan