Meski Menurun, Jumlah Warga Miskin di Banten Masih 641 Ribu Orang

Ramzy
15 Jan 2020 16:55
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Sebanyak 641 ribu atau 4,94 persen penduduk Provinsi Banten masih masuk dalam kategori miskin. Data tersebut didapat dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2019.

“Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya, yaitu maret 2019, maka lebih rendah 0,15 poin atau berkurang 13,04 ribu orang,” ucap Kepala BPS Banten Adhi Wiriana dalam ekspose angka kemiskinan, Kantor (BPS) Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu (15 Januari 2020).

Sebelumnya, sambungnya, angka kemiskinan mencapai 5,09 persen atau 654,46 ribu orang. Sekarang berkurang menjadi 4,94 persen atau 641,42 ribu orang.

“Penduduk miskin di daerah perkotaan  sebesar 4,12 persen atau 378,73 ribu orang, turun menjadi 4,00 persen atau 371,28 ribu orang. Jadi berkurang 7,5 ribu orang,” ujarnya.

Sementara itu, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan yang sebesar 7,49 persen atau 275,.73 ribu orang turun menjadi 7,31 persen atau 270,13 ribu orang. Jadi, penduduk miskin perdesaan berkurang 5,6 ribu orang.

“Kendati menurun, disparitas kemiskinan antara desa dan kota masih tinggi. Maka, perlu ada upaya keras untuk menurunkan kemiskinan di desa,” ucapnya.

Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan, imbuhnya, jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas nonmakanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Sumbangan makanan terhadap kemiskinan sampai 71,61 persen.

“Di perdesaan, komoditas seperti beras jadi penyumbang terbesar, sampai 25,86 persen; disusul rokok kretek, 11,97 persen; dan roti, 3,30 persen. Di bawah 3 komoditas tersebut ada telur ayam ras dan daging ayam. Sementara di perkotaan, beras, rokok kretek, dan telur ayam ras menjadi 3 komoditas penyumbang pada angka kemiskinan,” ucapnya. (Hendra/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan