Untuk Atasi Banjir, Sumur Biopori Tidak Cukup, Normalisasi Sungai dan Tandon Juga Perlu

Joe
12 Feb 2020 17:24
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Sumur biopori yang akan dibangun di 43 Kelurahan untuk menekan risiko banjir yang kerap terjadi merupakan langkah konkret yang dilakukan Pemerintah Kota Cilegon. Meskipun begitu, titik persoalan utama penyebab banjir, seperti akses pembuangan air dari hulu ke hilir, tetap perlu di perhatikan. Demikian dikatakan Camat Purwakarta Balukia Ikbal, Kota Cilegon, di ruang kerjanya, Rabu (12 Februari 2020).

“Kalau di Purwakarta, penyebab banjirnya pertama mungkin air; yang kedua, harus ada saluran air yang jelas dari hulu ke hilir,” ujar Balukia.

Ia melanjutkan, Kelurahan Pabean dan Tegal Bunder adalah hulu yang sungainya cukup besar. Namun, ketika masuk ke hilir atau Purwakarta, alurnya semakin mengecil sehingga otomatis akan terjadi banjir.

“Jadi, penanggulangannya harus ada normalisasi kali dilebarkan plus tandon dan harus terkoordinasi dengan  Kecamatan Jombang, Kelurahan Gedong Dalem,” ucapnya.

Meski demikian, Balukia setuju dengan rencana Pemerintah Daerah untuk membuat sumur biopori, mengingat ia memahami betul persoalan itu.

“Pertama, kita harus setuju dengan program Pemerintah karena pembuatan sumur biopori itu memang harus dilakukan karena  dengan adanya itu akan ada keseimbangan,” tandasnya.

Agus Purnomo, Camat Citangkil, mengatakan sumur biopori itu hanya menyerap debit air yang  yang cukup deras dan sumur resapan dapat di pastikan akan dibatasi kapasitas dan daya tampung. Karena itu, perlu dilihat akar permasalahannya agar persoalan dapat diatasi dengan maksimal.

“Kita berharap itulah solusi terbaik. Misalkan jika harus diperlukan tandon, maka harus dibuatkan tandon,” tutur Agus.

Meski begitu, Agus setuju dengan sumur resapan tersebut. Namun, ia juga berharap persoalan utamanya, seperti saluran di bawah jalan nasional yang terlalu kecil dan adanya tandon, perlu menjadi perhatian pemerintah.  Menurutnya, itulah akar permasalahan penyebab banjir di Kecamatan Citangkil. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan