BPBD dan Damkar Kabupaten Tangerang bakal Dipisah

Joe
2 Mar 2020 18:55
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Pemisahan antara Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah menjadi rencana serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang. Hal ini ditandai dengan terbitnya surat balasan dari Kemendagri atas permohonan pemisahan Damkar dan BPBD Kabupaten Tangerang.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pemisahan antara Dinas Pemadam Kebakaran dan BPBD di Kabupaten Tangerang ini sudah mendapat surat balasan dari Kemendagri RI.

“Surat Kemendagri ini baru kita terima di akhir bulan Februari 2020 kemaren. Ini sedang kita rancang pemekarannya seperti apa, baik dari Dinas Damkar dan BPBD itu sendiri,” jelasnya, Senin, 2 Maret 2020.

Pemkab Tangerang sangat mendukung pemisahan dua organisasi perangkat daerah ini. Nanti tinggal mengatur menajemen organisasinya saja. Menurutnya, dulu Pemkab Tangerang sempat punya Dinas Pemadam Kebakaran. Namun, ia tidak memberikan alasan mengapa kemudian ditiadakan.

Komandan Regu Pemadam Kebakaran (Damkar) pada BPBD Kabupaten Tangerang, Margono Agus, mengatakan pihaknya sudah lama menginginkan agar Damkar dan BPBD dipisah, tidak menjadi satu instansi.

Menurut Margono, hal itu lantaran para petugas Damkar seperti dianaktirikan atau mendapat perlakuan tidak adil dari BPBD karena setiap ada peristiwa apa pun di luar kebakaran, yang dikerahkan selalu para petugas Damkar, sementara para petugas BPBD tidak selalu terlibat di lapangan.

“Pasukan Damkar selalu repot dalam musibah banjir juga, sementara relawan BPBD mana? Tidak ada,” jelasnya.

Margono melanjutkan, jika Damkar sudah menjadi OPD sendiri, peralatan-peralatan Damkar bisa terkonsentrasi sehingga tidak disibukkan dengan aturan teknis yang diberlakukan BPBD.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Tangerang Kosrudin mengatakan, jika Damkar dan BPBD dipisah, maka akan lebih efektif. Menurutnya, sejak dulu pasukan Damkar memang ingin memisahkan diri dari BPBD.

“Memang, jika dipisah, maka akan lebih efektif. Anak-anak Damkar memang maunya dipisah, tidak ingin digabung dengan BPBD,” tutupnya. (Restu/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan