Stok di Pasaran Kosong, KNPI Cilegon Urung Bagikan Masker kepada Para Pedagang

Joe
26 Mar 2020 13:12
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cilegon urung membagikan masker gratis kepada para pedagang di pasar-pasar tradisional di Kota Cilegon karena hampir semua apotek di Cilegon kehabisan stok masker.

“Tentu kita resah, hampir semua apotek kosong. Yang paling membuat kecewa, masker itu kan barang yang sedang dibutuhkan juga oleh masyarakat. Akhirnya, kegiatan kita urungkan,” ujar Ketua KNPI Kota Cilegon Mumu Najmudin, Kamis (26 Maret 2020).

Ia menambahkan, upaya pemerintah melakukan penyemprotan disinsfektan di ruang-ruang publik dan sarana ibadah memang perlu diapresiasi, namun penanganan dan monitoring barang-barang yang dibutuhkan masyarakat, seperti masker dan bahan pembuat disinsfektan, juga perlu diperhatikan secara serius, terutama oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

“Peran Disperindag perlu hadir di saat seperti ini. Kelangkaan masker ini sudah lama dan diduga ada yang main-main dengan kekosongan masker itu. Faktanya, harganya melambung hingga 400 ribu per boks…. Ini soal kebencanaan. Semuanya harus bergerak,” tandas Mumu.

Menurut  Mumu, data di Kemenkes, baik secara nasional maupun khusus Provinsi Banten, jumlah pasien yg di nyatakan ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), atau positif terinfeksi makin bertambah.

Bayu Panatagama, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon, saat dikonfirmasi terkait kelangkaan masker tersebut mengatakan, dalam menghadapi situasi seperti ini masyarakat diminta kreatif membuat masker dengan bahan seadanya. Kemudian, dia juga meminta toko-toko retail modern, seperti Alfa dan Indomart, untuk turut berpartisipasi memberikan bantuan disinsfektan atau masker.

“Sementara ini, masyarakat perlu lebih kreatif membuat masker dengan bahan-bahan seadanya. Terkait kekosongan masker, nanti kita koordinasikan bersama bidang perdagangan untuk memonitor distributor atau penyuplai,” tutup Bayu. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan