Curhat Driver Ojol di Banten yang Penghasilannya Turun Imbas Corona

Ramzy
16 Apr 2020 16:27
2 menit membaca

SERANG (SBN) – Tidak semua orang memiliki pilihan untuk tetap tinggal di rumah di tengah pandemi virus corona (COVID-19), salah satunya adalah ojek dan ojol yang terpaksa tetap harus bekerja meskipun risiko yang harus dihadapi sangat besar.

Dampak ekonomi akibat wabah virus asal Wuhan tersebut mulai mereka rasakan, khususnya pada saat kebijakan pemerintah agar bekerja atau belajar dari rumah membuat jumlah calon penumpang mereka menyusut atau anyep.

Muhjib, salah seorang driver ojol di Kota Serang mengatakan orderannya menurun drastis, bahkan sering tidak dapat orderan.

“Kalau hari normal biasanya dapat 14 sampai 20 orderan, tapi sejak ada korona jauh dari itu angka segitu. Sekarang aja dari pagi sampai siang ini belum dapat orderan,” ucapnya saat ditemui di Alun-alun Kota Serang, Kamis, 16 April 2020.

Sejak status darurat Corona ditetapkan, rata-rata ia hanya mendapatkan uang Rp 70 ribu per hari. Itu pun dipotong untuk makan dan mengisi bensin.

“Kalau biasanyakan yang biasa order, anak sekolah, mahasiswa orang kerja. Tetapikan saat ini pada libur, paling dapat juga orderan makanan,” kata Muhjib.

Hal serupa dirasakan Budi (29) salah seorang driver ojol di Tangerang. Menurutnya, kondisi anyep terjadi sejak kabar pandemi ini merebak di media massa dan media sosial. Ia berharap pandemi ini bisa segera ditangani, apalagi akan menghadapi bulan Ramadhan.

“Ya jadi lumayan anyep. Kalau dulu lumayan bisa lebih dari Rp 100 ribu sehari. Sekarang mau dapat lima penumpang saja sehari susahnya minta ampun, padahal keluar pagi sampai sore,” tandasnya.(Hendra/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan