Manfaatkan Masa Pandemik, Anda Dapat Bercocok Tanam Dengan Teknik Hidroponik

Ramzy
17 Mei 2020 18:21
4 menit membaca

SUARABANTENNEWS – Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang semakin meluas, tentu semakin banyak korban akibat virus ini. Sehingga pemerintah telah mengeluarkan peraturan, salah satunya yakni Pembatasan Wilayah Berskala Besar (PSBB) yang bertujuan untuk mengurangi mata rantai penularan virus corona. Lalu apa yang kita bisa lakukan saat aktivitas keseharian kita berada di rumah. Dalam memanfaatkan waktu luang di tengan pandemik ini, di lahan yang sempit kita bisa bercocok tanam dengan menggunakan teknik penanaman hidroponik.

Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan air yang berisi larutan nutrient atau nutrisi sebagai medium pengganti tanah, sehingga cara ini mudah dilakukan pada lahan yang sempit. Berdasarkan prinsip dasarnya, teknik hidroponik terbagi beberapa macam, seperti aeroponik, bioponik, sistem sumbu, dan sebagainya.

Aeroponik merupakan salah satu teknik hidroponik yang memberikan kandungan nutrisi pada air, juga membutuhkan udara atau diuapkan, sehingga cara ini membuat sedemikian rupa akar terlihat menggantung. Sedangkan bioponik adalah salah satu teknik yang menggabungkan antara sistem tanam hidroponik dengan sistem pertanian organik. Bisa juga dikatakan sebagai teknik yang menggunakan nutrisi organik yang berasal dari bahan bahan alami.

Teknik seperti ini nampak terlihat sulit, tapi bukan berarti hal ini tidak bisa dilakukan. Teknik hidroponik yang paling sederhana yaitu dengan menggunakan sistem sumbu, selain teknik ini mudah diaplikasikan, teknik ini juga menggunakan alat dan bahan yang mudah oleh kita semua. Sistem sumbu ini juga sangat cocok untuk pemula yang ingin bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik.

Dari beberapa teknik hidroponik yang telah dijelaskan, disini akan dibahas secara spesifik mengenai cara membuat hidroponik sistem sumbu. Sebelum kita mengetahui cara membuat hidroponik menggunakan sistem sumbu, kita perlu tahu kelebihan dan kekurangan pada hidroponik sistem sumbu ini. Adapun kelebihan hidroponik sistem sumbu ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Hidroponik sistem sumbu ini sangat efisiensi, karena dengan budget yang minimal, kita bisa berkebun hidroponik dengan hasil yang lumayan bagus.
2. Hidroponik sistem sumbu ini menggunakan ruang yang fleksibel atau instalansi yang bisa ditempatkan pada ruang atau lahan yang sempit.
3. Dengan menggunakan cara hidroponik sistem sumbu ini kita memberikan partisipasi besar dalam pengelolaan limbah lingkungan, karena kita menggunakan alat-alat bekas yang mempunyai nilai tinggi jika dimanfaatkan dengan baik, contohnya botol aqua.
4. Menggunakan sumbu flannel sebagai alat alternatif, dan tidak menggunakan pompa air.

Selain itu juga hidroponik sistem sumbu ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut:
1. Jika tidak sering diaduk air nutrisi akan mengendap hanya pada satu titik.
2. Sistem ini tidak menggunakan aerator dan air akan dalam kondisi jenuh dan oksigen akan berkurang sehingga akan mempengaruhi pada pertumbuhan tanaman, tapi sedikit terbantu dengan lubang udara.
3. Pada tempat yang berisi nutrisi, rentan akan memunculkan hewan kecil atau nyamuk, akan tetapi hal ini bisa diatasi dengan memberikan abate pada tempat tersebut.
Banyak orang sering mempertanyakan kualitas tanaman hidroponik sistem sumbu, sebenarnya kunci kualitas tanaman hidroponik tidak bergantung pada instalansi nya, melainkan dari pemberian nutrisi, kimia nutrisi, dan juga penyemaian atau proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum ditanam pada lahan sesungguhnya.

Cara membuat hidroponik sistem sumbu sangat mudah, tidak heran jika banyak orang yang menggunakan sistem ini. Berikut langkah-langkah membuat hidroponik sistem sumbu:

1. Siapkan alat dan bahan, seperti aqua botol berukuran 600 ml, cutter, solder, arang sekam, flannel, benih atau bibit tanaman, dan nutrisi hidroponik.
2. Potong aqua botol menggunakan cutter menjadi dua bagian (bagian atas botol untuk media tanam atau yang biasa disebut netpot, dan bagian bawah botol untuk penampung air atau nutrisi).
3. Lubagi bagian atas botol menggunakan solder, untuk memberikan udara atau oksigen pada akar.
4. Lubangi bagian bawah botol menggunakan solder, sedikitnya dua sampai tiga lubang agar sirkulasi udara dari luar bisa masuk ke dalam.
5. Lubangi juga bagian tutup botol untuk mempermudah sumbu (flannel) masuk ke dalam aqua.
6. Masukkan sumbu (flannel) pada netpot atau bagian atas botol yang telah di lubangi.
7. Setelah itu masukan media tanam (arang sekam) pada netpot, pastikan sumbu berada di tengah agar resapan air merata.
8. Masukan air dan nutrisi hidroponik pada penampung air.
9. Masukkan benih atau bibit tanaman ke dalam netpot yang berisi arang sekam.
10. Letakkan netpot tersebut pada penampung air
11. Tempatkan hasil tersebut di dalam green house yang ada atapnya, agar tidak terkena hujan.
12. Lakukan perawatan seperti memperhatikan cairan nutrisi dan menambahnya jika dirasa kurang, untuk menjaga kelembapan agar tetap subur.

Nah, itulah langkah-langkah untuk bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik dengan sistem sumbu. Semoga bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi pemula yang ingin bercocok tanam di lahan yang sempit. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

———————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————

PENULIS : Dewi Sari (Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains UIN Sultan Mualana Hasanuddin Banten)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan