Tunggu Keputusan Pusat Kapan Sekolah Dibuka, Disdik Kota Tangerang Siapkan Skema Belajar

Joe
3 Jun 2020 18:28
2 menit membaca

KOTA TANGERANG (SBN) — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang hingga kini masih menunggu keputusan waktu dibukanya  kembali sarana pendidikan di Kota Tangerang. Hingga kini belum ada kepastian dari Pemerintah pusat terkait pelaksanan New Normal dan pelaksanaan tahun ajaran baru di Kota Tangerang.

“Kita belum tau kepastianya, masih menunggu dari pusat, apakah nanti dibukanya secara keseragam atau diserahkan ke pemerintah daerah kota atau kabupaten,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masyati Yulia, Rabu (3/6/20).

Masyati menegaskan pihaknya telah menyiapkan berbagai skema terkait kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, khususnya saat New Normal diberlakukan di Kota Tangerang.

“Nantinya, setiap kelas akan dibagi menjadi dua kelompok belajar di mana mereka nantinya secara bergantian melakukan tatap muka di sekolah setiap harinya. Jadi, satu kelas ada kelompok A dan B. Misalnya, kelompok A hari Senin masuk dan yang B-nya belajar online di rumah melalui aplikasi Tangerang Live secara siaran video dan bergantian setiap hari,” jelas Masyati.

Selain skema pelaksanaan New Normal, lanjut Masyati, pihaknya juga telah mempersiapkan skema KBM tahun ajaran baru jika nanti pembukaan kembali sarana pendidikan diundur hingga bulan Januari 2021.

“Kan seharusnya tahun ajaran baru dimulai 13 Juli 2020 ini,” ucapnya.

Namun, tambah Masyati, jika jadwal KBM normal diundur ia mengklaim sudah mempersiapkan konsep untuk KBM siswa selama belajar di rumah.

“Kita belum ada kepastian. Jika sampai Januari, anak-anak juga harus diisi dengan materi. Walaupun kurikulumnya belum ada ketentuan, tetap kita merancang pembelajaran dengan menerapkan belajar online melalui aplikasi Tangerang Live. Di sana akan terdapat menu guru untuk pembelajaran anak didik,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Masyati, ada juga skema lainnya, yaitu  dengan memberlakukan tatap muka. Pada skema ini anak murid akan dibuat berkelompok sesuai dengan lokasi tempat tinggal dan akan didatangi para guru.

“Tapi kalau untuk New Normal, kita gunakan skema  pembagian kelompok belajar,” katanya.

Masyati juga mengaku telah memerintahkan para ahli untuk mengemas materi pembelajaran agar lebih padat sebab dia menginginkan agar sebisa mungkin pembelajaran secara tatap muka tidak memakan waktu lama.

“Jadi, sudah dikemas agar dipadatkan juga di aplikasi karena walaupun sekolah dibuka saat New Normal, waktunya tidak akan lama,” kata Masyati.

Masyati menambahkan, meski skema-skema tersebut telah dibuat, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat mengenai kapan pelaksanaan New Normal dan tahun ajaran baru dilaksanakan. (Yadi/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan