Banten Berdonor Bersama Jadi yang Pertama di Indonesia

Ramzy
10 Sep 2019 22:17
2 menit membaca

TANGERANG (SBN) – Pemerintahan Kabupaten Tangerang menjadi tuan rumah penyelenggaraan gerakan Banten Berdonor Bersama dalam rangka HUT ke-74 PMI. Kegiatan donor darah bersama tersebut digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Selasa (10/9/2019).

Turut hadir Ketua Bidang Relawan PMI Indonesia Muhammad Muas, Ketua PMI Provinsi Banten Tatu Chasanah, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Dandim 0510/Tigaraksa Mayor inf Parada Warta Nusantara, Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang Maesyal Rasyid dan Kepala Unit Donor Darah Kabupaten Tangerang Zaenal Mutaqin.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, dalam rangka perayaan hari ulang tahun PMI yang ke-74 tingkat Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang menargetkan kurang lebih 1.000 kantong darah sampai dengan jam 2 siang.

“Kami sangat mendukung pemerintah daerah untuk perkembangan PMI Kabupaten Tangerang, terutama unit donor darah karena unit ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” ucapnya.

Kabupaten Tangerang juga akan meluncurkan aplikasi Si Doni (Sistem Informasi Donor Darah Indonesia) pada 15 September 2019 akan dilaunching. Orang yang ingin mendonorkan darah tinggal masuk ke aplikasi si Doni nanti dijemput oleh petugas pendonor.

“Selain itu ada juga ojek donor nanti, bukan saja mengantar darah kepada rumah sakit yang membutuhkan tapi juga mengantar calon pendonor darah,” tukasnya.

Sementara itu Ketua PMI Provinsi Banten Tatu Chasanah menuturkan, dalam rangkaian HUT PMI ke-74 kegiatan Banten Berdonor Bersama ini merupakan kegiatan yang pertama kali di seluruh Indonesia.

“Kegiatan ini digagas langsung oleh PMI Provinsi Banten Alhamdulillah sekarang dilakukan serentak pada 18 titik di Provinsi Banten,” ucapnya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang fenomenal karena dalam kegiatan ini dari 18 titik yang berlangsung serentak. Dapatmengumpulkan kantong darah sebanyak 2250 kantong.

“Semoga kita bisa sinergikan, mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Ketua Bidang Relawan PMI Indonesia Muhammad Muas menyampaikan, jumlah kantong darah yang dibutuhkan sangat luar biasa banyaknya antara lain misalnya kebutuhan karena didasarkan kepada penyakit, kecelakaan dan adanya hal-hal yang berkaitan kekurangan darah karena akibat dari kelemahan tumbuh dalam kehidupan sehari-hari

“Banyaknya kantong darah yang di butuhkan setiap tahun tapi kita tidak pernah berhasil mencapai itu karena tidak semua orang terpanggil,” pungkasnya.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan