OKP dan DPK Terancam Dicoret dari KNPI, Hidayatullah: OKP tidak bisa dipecat KNPI

Ramzy
17 Okt 2019 23:39
3 menit membaca

Caretaker KNPI Hidayatullah (menggunakan peci hitam) bersama para ketua OKP dan PK memberikan pernyataan kepada awak media di The Jungle Park, Cilegon, Kamis (17/10/2019)

CILEGON (SBN) — Konflik dualisme kepemimpinan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cilegon hingga saat ini belum menemukan titik temu. Kedua kubu saling klaim soal legalitas dan saling memberikan tanggapan perihal akan adanya Musyawarah Daerah (Musda) yang akan digelar kubu pengemban mandat (caretaker), Hidayatullah.

Dayat, panggilan akrab Hidayatullah sebagai ketua pengemban mandat dari KNPI Provinsi menanggapi pernyataan bahwa para anggota Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) akan dikeluarkan dari himpunan KNPI kubu Rizki Khairul Ikhwan bila mengikuti Musda yang akan digelar KNPI Hidayatullah. Menurutnya, kesertaan itu sepenuhnya hak OKP.

Dia menegaskan, atas nama KNPI Provinsi garis Ali Hanafiah dan Abdul Azis yang memiliki Surat Keputusan (SK) dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), ikut atau tidak itu adalah hak masing-masing OKP sehingga tidak etis apabila ada peringatan akan dikeluarkan dari himpunan.

“OKP itu tidak bisa dipecat oleh KNPI. Justru sebaliknya, OKP yang bisa memecat dan membubarkan KNPI karena OKP adalah yang memiliki saham KNPI,” ucap Dayat di salah satu saung The Jungle Park, Cilegon, Kamis (17/10/2019).

Dayat juga mengimbau para OKP dan DPK untuk tidak takut dengan peringatan yang dilontarkan KNPI Rizki. Menurutnya, tidak etis kalau kemerdekaan OKP untuk mengikuti suatu organisasi dibatasi oleh mereka.

“Bagi saya, sebaiknya tidak demikian. Dan OKP tidak harus takut untuk ikut Musda,” tambahnya.

Lebih lanjut, Hidayat mengingatkan para OKP bahwa nantinya hanya akan ada satu KNPI. Di pusat, Fajriansyah dan Azis akan melebur. Dayat juga mengeklaim sudah mendapatkan bocoran terkait siapa yang akan menjadi Ketua Umum. KNPI Provinsi juga sudah menandatangi prasasti, bahkan Gedung Pemuda juga akan ditempati Ali Hanafiah karena ia memiliki legitimasi dari KNPI Pusat dan Pemerintah.

“Ke bawahnya, saya. Saya punya legitimasi dari KNPI Provinsi dan pemerintah juga melegitimasi kita,” tutup Dayat.

Di tempat yang sama, Ketua OKP Mahasiswa Pembangunan Indonesia Reza Ahmad Perdana berpendapat senada. KNPI tidak bisa memecat OKP karena OKP adalah pemilik saham di KNPI. Selain itu, lanjutnya, ketua OKP juga masuk dalam struktrur jajaran pengurus MPI (Majelis Pemuda Indonesia).

“Kalau ada ancaman  pemecatan terhadap OKP yang mengikuti Musda, saya rasa tidak seharusnya demikian karena OKP juga memiliki sikap untuk menentukan ke arah mana mereka akan berpihak untuk Musda,” tandas Reza.

Sehari sebelumnya (Rabu, 16/10/2019), Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kota Cilegon Deni Sumantri menyampaikan, kepemimpinan KNPI di kota Cilegon hanya ada satu, yakni di bawah kepemimpinan Rizki Khaerul Ikhwan.

Lebih lajut, Sekjen KNPI kota Cilegon ini menegaskan agar OKP dan DPK tidak mengikuti Musda yang akan di gelar KNPI Hidayatullah.

“Saya akan mencoret kalau memang ada OKP atau DPK yang mengikuti Musda tersebut,” tegasnya di depan awak media, di Asa Sport, Cilegon, Rabu (16/10/2019). (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan