DLHK Belum Bisa Ungkap Misteri Penyebab Sesak Napas Santri di Pasar Kemis

Ramzy
18 Okt 2019 12:22
2 menit membaca

TANGERANG (SBN) – 51 hari berlalu, Pemerintah Kabupaten Tangerang belum dapat mengungkap misteri penyebab sesak napas yang dialami pada belasan santri Ponpes Nurul Hikmah, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang (DLHK) Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik mengatakan, DLHK sudah melakukan pengecekan terhadap kualitas air dan udara melalui laboratorium yang sudah terakreditasi. Dari hasil pengecekan keduanya masih berada di bawah standar baku mutu.

“Memang dari pemeriksaan, air mengandung ecoli dan bakteri, itu disebabkan karena sumber air dan septic tank tidak terlalu jauh. Kemudian untuk hasil pemeriksaan udara, kualitas udara masih berada di bawah baku mutu,” jelasnya, Kamis (17/10/2019).

Dalam hal ini, kata dia, dari unsur lingkungan DLHK mengklaim tidak ada korelasi aktivitas lingkungan terhadap penyakit yang diderita para santri.

“Tentunya dalam hal ini perlu adanya hasil lain seperti pengecekan dari dinas lain seperti dinas kesehatan,” ungkapnya.

Saat terjadi sesak napas, kata Taufik, masyarakat sempat menduga disebabkan oleh aktivitas limbah industri pabrik di sekitar pondok pesantren. Namun, pihaknya sudah melakukan pengecekan udara dan air melalui teknologi laboratorium.

“Dari hasil lab air dan udara, tidak terdampak pada penyakit yang diderita oleh para santri,” tandasnya.

Untuk diketahui, diduga menghirup bahan kimia Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) salah satu pabrik, 14 santri SMPIT Nurul Hikmah Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang keracunan, Kamis (29/8/2019).(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan