Ratusan Warga Tangerang Terserang DBD, Dua Orang Meninggal Dunia

Ramzy
17 Feb 2019 15:28
2 menit membaca

Ilustrasi.

TANGERANG – Penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang terus bertambah. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, tercatat 159 orang dirawat di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas.

Hingga kini, Dinkes Kabupaten Tangerang telah menetapkan enam Kecamatan rawan DBD seperti Kecamatan Cikupa, Balaraja, Pasar Kemis, Panongan, Curug dan Kecamatan Legok.

“Kami berupaya meminimalisir penderita dengan cara mengedukasi warga agar dapat memberantas jentik nyamuk,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, di Tangerang, Sabtu (16/2/2019).

Dari jumlah tersebut, dua di antaranya meninggal dunia, yakni Riki (21) warga Kampung Kawidaran RT 09 RW XX Cikupa yang meninggal setelah mendapatkan perawatan medis beberapa hari. Kemudian, Denis Apriansyah (3) setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Balaraja.

“Penderita DBD harus secepatnya dirawat dan jangan dibiarkan terlalu lama di rumah. Karena, banyak pasien DBD yang meninggal karena lambat mendapatkan bantuan medis,” tandasnya.

Dari jumlah tersebut, dua di antaranya meninggal dunia, yakni Riki (21) warga Kampung Kawidaran, Kecamatan Cikupa yang meninggal setelah mendapatkan perawatan medis beberapa hari. Kemudian, Denis Apriansyah (3) setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Balaraja.

“Penderita DBD harus secepatnya dirawat dan jangan dibiarkan terlalu lama di rumah. Karena, banyak pasien DBD yang meninggal karena lambat mendapatkan bantuan medis,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keparawatan RSUD Balaraja, Ferry Irwansyah menyebutkan, pihaknya telah menyediakan satu ruangan khusus yang siap menampung sebanyak 30 penderita DBD.

“Ruangan itu sebagai antisipasi bila ada lonjakan jumlah penderita yang perlu pelayanan, apalagi mereka datang dari jauh,” ujarnya.

Padahal sebelumnya, petugas RSUD Balaraja, kewalahan menampung penderita penyakit DBD sehingga perawatan dilakukan di lorong rumah sakit.(zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan